renungan

PAKAIAN YANG COCOK

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Bertarak dalam Segala Hal

Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seisi rumahnya berpakaian rangkap. Amsal 31:21

Pakaian kita; walaupun sederhana, haruslah terbuat dari bahan yang baik,  warna yang menarik, dan pantas dipakai untuk berbakti. Pakaian itu haruslah dipilih yang tahan lama dan bukan hanya sebagai pertunjukan saja. Pakaian itu haruslah menghangatkan dan melindungi tubuh. Wanita yang dilukiskan dalam buku Amsal, “tidak kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumah berpakaian rangkap.

Pakaian kita haruslah bersih. Kalau berpakaian dengan jorok, yaitu mempengaruhi tubuh  dan jiwa juga . . . .

Dalam segala hal pakaian harus menyehatkan, “Dalam segala sesuatu Allah ingin kita”sehat-sehat saja” — sehat jasmani dan  jiwa. Dan kita harus menjadi pekerja bersama-sama dengan Dia demi kesehatan jiwa dan tubuh. Kedua-duanya diperkembang oleh pakaian yang menyehatkan.

Pakaian haruslah apik, indah, selaras dalam kesederhanaannya yang wajar. Kristus telah memberi amaran kepada kita untuk melawan kesombongan, tetapi tidak menentang keapikan dan keindahan yang pantas. Ia menunjuk pada bunga-bunga di Iadang, pada bunga bakung; yang mengembang dalam keindahannya, dan berkata, “Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.” Demikianiah dengan benda-benda di alam, Kristus menggambarkan keindahan yang dinilai oieh Sorga, kesopanan, kesederhanaan, kesucian, kepantasan, yang akan menjadikan cara berpakaian kita menyenangkan kepadaNya.

Kesehatan yang sempurna bergantung pada peredaran darah yang sempurna. Perhatian khusus haruslah diberikan pada bagian tangan dan kaki, agar bagian-bagian itu terbungkus sama sekali sebagaimana dada dan bagian tubuh di atas jantung.

Biarlah saudari-saudari kita berpakaian sederhana, sebagaimana orang-orang Iain, mengenakan pakaian yang baik buatannya, tahan lama, tidak mewah, sesuai dengan umur, dan janganlah pakaian yang meragukan mengisi pikiran.

Hidupku Kini, hal. 147


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *