PANJANG SABAR

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Buah Roh Kudus

Dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kamuliaanNya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar. Kolose 1:11

Kasih adalah hukum kerajaan Kristus. Tuhan memanggil setiap orang untuk mencapai suatu derajat yang tinggi. Kehidupan umatNya haruslah menunjukkan kasih, kelemahlembutan, panjang sabar. Panjang sabar menghasilkan sesuatu, ya, banyak hal, tanpa berusaha membalas dendam dengan perkataan atau tindakan.

“Panjang sabar” adalah sabar terhadap sesuatu hal yang menyakitkan hati; tahan menderita. Jika engkau panjang sabar, engkau tidak akan memberitakan kepada orang lain pengetahuanmu mengenai kesalahan dan dosa saudaramu. Engkau akan berusaha menolong dan menyelamatkannya, sebab ia telah dibeli dengan darah Kristus. “BicarakanIah kesalahannya hanya di antara kamu berdua: Jika ia mendengarkan nasihatmu, engkau telah mendapatnya kembali.” ”Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” Menjadi seorang yang panjang sabar bukanlah dengan murung dan sedih, masam dan keras hati; tetapi adalah sebaiknya.

Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan biarlah suasana yang mengelilingi jiwamu manis dan harum baunya. Tuhan mendengar setiap perkataan yang tidak bijaksana yang diucapkan. Jika engkau mau berperang melawan tabiat manusia yang mementingkan diri sendiri, engkau akan tetap maju dalam pekerjaan mengalahkan kebiasaan yang diwariskan dan kecenderungan menahan nafsu berbuat salah yang dipupuk. Dengan ketabahan, panjang sabar, dan menahan nafsu engkau akan berbuat banyak. Ingatlah bahwa engkau tidak akan merasa terhina oleh ucapan yang kurang bijaksana dari orang lain, tetapi bilamana engkau menjawabnya dengan cara yang tidak bijaksana pula, engkau akan kehilangan kemenangan yang dapat engkau peroleh. Berhati-hatilah mengucapkan perkataan-mu.

Menahan nafsu dan tidak mementingkan diri sendiri menandai perkataan dan perbuatan mereka yang lahir kembali untuk mengalami hidup baru dalam Kristus.

Hidupku Kini, hal. 54

 

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *