Diperlengkapi untuk Kemenangan
Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu Firman Allah. Efesus 6:17
Kita mengetahui bahwa pencobaan-pencobaan dan bahaya-bahaya yang menimpa orang-orang muda nada zaman ini tidak saja sedikit atau kecil …. Kita hidup dalam suatu zaman yang apabila hendak menolak kejahatan memerlukan doa dan kewaspadaan yang tetap. Firman Allah yang indah adalah standar bagi orang-orang muda yang mau berlaku setia kepada Raja sorga. Biarlah mereka mempelajari Kitab Suci, biarlah mereka menghafal ayat demi ayat, dan memperoleh suatu pengetahuan tentang apa yang telah disabdakan Allah. . . . Dan sebagai percobaan biarlah orang-orang muda menyebarkan Firman Allah di antara mereka, dan dengan kerendahan hati serta dalam iman mencari Tuhan agar memperoleh akal budi untuk menemukan Jean-Nya, dan memperoleh kekuatan untuk berjalan di dalamnya ….
Biarlah orang-orang muda kita melembagakan suatu medan laga menentang setiap kebiasaan sehingga bahaya yang mengancam jiwa kurang terhadap kewajiban dan penyerahan. Biarlah mereka menetapkan pekan-pekan sembahyang, jangan sekali-kali melalaikannya, kalau mungkin hindarkan hal-hal yang menghalangi. Kalau mereka berangkat ke medan pertempuran dengan pemanjaan kebiasaan-kebiasaan yang jahat sebagaimana sebelum mereka menyatakan bersatu dengan Kristus, segera mereka akan jatuh sebagai mangsa yang empuk kepada penipuan setan. Tetapi dengan bersenjatakan Firman Allah yang tersimpan dalam hati dan pikiran, mereka akan muncul dengan tidak kurang suatu apa dari penyerbuan- penyerbuan musuh Allah dan manusia. . . .
Di dalam nama Allah angkatlah tinggi-tinggi panjimu demi kebenaran dan keadilan—yaitu hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus. Engkau memerlukan senjata kebenaran yang sempurna sekarang, pedang Roh itu, yang matanya tidak pernah menjadi tumpul tetapi akan membelah dua dosa dan kebenaran.
Biarlah mereka memegang Firman kebenaran itu seperti orang yang memberi mereka nasihat, dan menjadi ahli dalam menggunakan “pedang Roh itu.” Setan adalah satu jenderal yang pintar; tetapi seorang serdadu Yesus yang rendah hati dan berbakti dapat mengalahkannya.
Hidupku Kini, hlm. 317