alkitab diinspirasikan

PEKABARAN ILAHI DALAM BAHAS MANUSIA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Diilhami oleh Roh
Setelah pada zaman dulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada Zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah la tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ibr 1:1, 2.

Alkitab itu tidak diberikan kepada kita dalam bahasa Ilahi. Yesus, agar supaya dapat menjangkau manusia di mana-ia berada, mengambil rupa kemanusiaan. Demikian juga, Alkitab itu haruslah diberikan dalam bahasa manusia. Segala sesuatu yang manusiawi tidak sempurna. Arti yang berbeda dinyatakan oleh kata yang sama. Tidak ada satu kata untuk satu ide atau buah pikiran tertentu. Alkitab itu diberikan untuk maksud-maksud praktis.

Jenis pikiran berbeda-beda. Pernyataan dan kalimat tidak dimengerti serupa benar sebagaimana semestinya. Sebagian orang mengerti perkataan Kitab Suci sesuai dengan pikiran khas mereka dan keadaan (kasus) mereka. Anggapan, prasangka, dan perasaan mempunyai pengaruh kuat untuk menggelapkan dan membingungkan pikiran, biarpun dalam membaca tulisan-tulisan kudus itu . . . .

Alkitab telah ditulis oleh orang-orang yang diilhami, tetapi bukan dengan model pikiran dan pernyataan Allah. Alkitab itu adalah model dan pernyataan manusia. Allah, ‘sebagai penulis, tidak ditunjukkan. Orang-orang sering mengatakan pernyataan yang seperti itu bukan seperti yang dinyatakan Allah. Tetapi Allah tidak membuat diri-Nya dalam kata-kata, dalam logika, dalam bahasa pidato, melalui percobaan dalam Alkitab Penulis Alkitab adalah jurutulis Allah, bukan pena-Nya. Perhatikanlah pada berbagai penulis yang berbeda-beda.

Bukan kata-kata dalam Alkitab yang diilhamkan, tetapi oranglah yang diilhami. Ilham bukan bekerja pada kata-kata atau pernyataan-pernyataan manusia, tetapi pada orang itu sendiri, yang di bawah pengaruh Roh Suci dipenuhi dengan pikiran. Tetapi kata-kata menerima kesan pikiran seseorang itu. Pikiran Ilahi merasuki orang itu. Pikiran dan kemauan Ilahi digabungkan dengan pikiran dan kemauan manusia. Dengan demikian kata-kata manusia adalah Firman Allah. – Selected Messages, buku l, hlm. 20, 21.

Kamu Akan Menerima Kuasa, hlm. 220


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *