renungan berkat

PEKERJAAN SEUMUR HIDUP

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kuasa Menyucikan dari Kebenaran
Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah. II Korintus 7:1

Membentuk tabiat yang benar adalah pekerjaan seumur hidup, dan itu adalah pertumbuhan di samping penyerahan dengan doa yang disatukan pada rencana yang amat besar. Keagungan tabiat yang engkau miliki haruslah hasil dari usahamu sendiri. Sahabat-sahabat dapat memberi semangat padamu, tetapi mereka tidak dapat melakukan pekerjaan membentuk tabiat itu bagimu. Berharap, mengeluh, bermimpi, tidak akan membuat engkau menjadi besar dan baik. Engkau harus mendaki.

Percakapan kita di perapian, buku yang kita baca, usaha yang kita adakan, semuanya itu adalah sarana untuk membentuk tabiat kita, yang dari hari ke hari menentukan nasib kita yang abadi.

Kesanggupan pikiran dan kecerdasan yang tinggi bukannya tabiat, karena hal ini sering dimiliki oleh orang-orang yang sangat bertentangan dengan tabiat yang baik. Nama baik juga bukan tabiat. Tabiat yang benar adalah mutu jiwa yang dengan sendirinya terbit dari tingkah laku.

Suatu tabiat yang dibentuk sesuai dengan peta ilahi adalah satu-satunya harta yang dapat kita bawa dari dunia ini ke dunia yang akan datang. Orang-orang yang mengikuti petunjuk Kristus di dalam dunia ini akan membawa setiap hasil ilahi ke rumah di surga. Dan di surga kita akan terus-menerus bertambah baik.

Suatu tabiat yang baik adalah suatu modal yang lebih tinggi harganya daripada emas dan perak. Tabiat yang baik itu tidak dipengaruhi oleh kepanikan atau kegagalan, dan pada hari bilamana segala harta kekayaan duniawi lenyap, maka tabiat yang baik itu akan mendatangkan keuntungan yang berlimpah-limpah. Ketulusan hati, keteguhan, dan ketabahan adalah mutu yang harus dipertumbuhkan dan diusahakan dengan sungguh-sungguh, karena hal ini menyelubungi si pemilik dengan suatu kuasa yang tak dapat dihalang-halangi, suatu kuasa yang menjadikannya kuat berbuat baik, kuat menolak kejahatan, kuat menahan penderitaan.

Hidupku Kini, Hal. 269


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *