PELARI MARATHON

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada bulan September tahun 490 SM, Darius raja Persia mengirim 25.000 tentara untuk menghancurkan 10.000 tentara Athena yang berjuang untuk kemerdekaan.  Jenderal Yunani, menyadari bahwa pasukannya kalah jumlah, mengirim Pheidippides [fi-dip-i-deez], salah satu pelari tercepat di Yunani, untuk mendesak Sparta mengirim bala bantuan.  Pheidippides menempuh jarak 147 mil dalam sehari semalam.  Spartan setuju untuk datang setelah bulan purnama.

Setelah makan sedikit, dan tanpa tidur, Pheidippides yang membawa pesan itu, lalu segera kembali ke Athena dalam 24 jam.  Setelah tiba, Pheidippides yang malang kemudian harus berbaris dengan tentara ke dataran Marathon, di mana mereka terlibat dalam pertempuran sengit namun penuh kemenangan melawan Persia.  Segera setelah pertarungan usai, dia berlari sejauh 23 mil kembali ke Athena.  Setelah mencapai pasar Athena, Pheidippides berteriak, “Kami menang, kami menang!”  dan kemudian jatuh mati.  Beberapa orang berpikir bahwa maraton 23 mil yang membunuh Pheidippides.  Kemungkinan besar kurang tidur, kurang makan, pertempuran infanteri, dan lebih dari 300 mil lari lintas alam dalam empat hari yang membunuhnya.

Pelari maraton Yunani pertama ini belum sebanding Dean Karnazes.  Majalah Men’s Fitness mengatakan, “Dean mungkin saja pria paling fit di dunia” (Maret 2006).  Dean telah keliling dunia, berbicara dan berlari ultra-maraton untuk mempromosikan pentingnya latihan fisik dan diet yang baik.  Dia baru-baru ini berlari dalam 50 maraton di seluruh 50 negara bagian dalam 50 hari berturut-turut, diakhiri dengan New York City Marathon.  Sebagai penutup dari pencapaiannya yang luar biasa, ia kemudian berlari kembali dari New York City ke St. Louis, Missouri, menempuh jarak hampir 1.300 mil.

Seorang pecinta alam bebas, Dean telah mendorong tubuh dan pikirannya ke batas yang tak terbayangkan.  Di antara banyak pencapaiannya, ia telah berlari ultra-maraton sejauh 135 mil melintasi Death Valley dalam suhu 120 derajat Fahrenheit, dan maraton ke Kutub Selatan dalam suhu minus 40 derajat Fahrenheit.

Tahukah Anda bahwa Alkitab menceritakan tentang seorang nabi yang melarikan diri selama 40 hari 40 malam, menempuh jarak lebih dari 1.000 mil hanya dengan sekali makan?  “Tetapi malaikat Tuhan datang untuk kedua kalinya, dan menyentuh dia serta berkata: ‘Bangunlah dan makanlah, sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.” (1 Raja-raja 19:7, 8).

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Ibrani 12:1.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *