PENCIPTA DAN GURU KEBENARAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Maka kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi Engkau adalah Raja?” Jawab Yesus, “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” Yoh. 18:37

Kristus adalah pencipta segala kebenaran. Setiap konsep cemerlang, setiap pikiran bijaksana, setiap kemampuan dan bakat manusia, adalah karunia Kristus. Ia tidak meminjam pemikiran-pemikiran dari manusia, karena Dialah asal mula segala sesuatu. Tetapi pada waktu Ia datang ke dunia ini, Ia menemukan permata-permata kebenaran yang telah dipercayakan-Nya kepada manusia semuanya terpendam dalam takhyul dan tradisi. Kebenaran yang sangat penting telah ditempatkan dalam kerangka kesalahan, untuk melayani maksud-maksud penghulu penipu. . . . Tetapi Kristus menghapus teori-teori yang salah pada segala tingkatan. Tak seorang pun kecuali Penebus dunia yang mempunyai kuasa untuk menyatakan kebenaran dalam kemurniannya yang sangat sederhana, menanggalkan kesalahan yang telah ditumpuk oleh Setan untuk menyembunyikan keindahan surgawi. . . .

Pekerjaan Kristus adalah untuk membawa kebenaran yang dibutuhkan oleh manusia, dan memisahkannya dari kesalahan dan menyatakannya terbebas dari takhyul dunia, agar manusia bisa menerima dalam keadaannya yang sebenarnya. Ia menghapus kabut keragu-raguan agar kebenaran bisa dinyatakan dan menyinarkan cahaya terang yang jelas ke dalam hati manusia yang gelap.
Kebenaran keluar dari bibir-Nya disalut dengan pernyataan menarik yang memberikan kesegaran penyataan yang baru. Suara-Nya tidak pernah dalam nada yang sumbang, dan kata-kata-Nya keluar dengan kesungguh-sungguhan dan kepastian sesuai dengan kepentingannya dan konsekwensi penting yang terlibat dalam penerimaan atau penolakan mereka.

Ia mengundang orang-orang untuk mengenal Dia, karena Ia adalah pernyataan hidup hukum Tuhan. Hanya Dialah satu-satunya dalam pakaian manusia yang bisa berdiri di antara bangsa itu bersaksi, sambil melihat sekeliling kepada, mereka, berkata, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?” (Yoh. 8:46). Ia tahu bahwa tak seorang pun yang dapat menunjukkan suatu cacat dalam tabiat-Nya atau perilaku-Nya. Betapa kesucian-Nya yang tak bernoda itu memberi kuasa kepada pengajaran-Nya, kepada teguran-teguran-Nya yang kuat, kepada perintah-perintah-Nya yang berkuasa! . . . Ia membuktikan diri-Nya sendiri sebagai jalan, kebenaran dan hidup.

Inilah Hidup Yang Kekal Hal. 206


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *