renungan

PENURUTAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Jalan-jalan Menuju Kebahagiaan

TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini. Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita. Ulangan 6:24, 25

Kebahagiaan harus dicari pada jalan yang benar dan dari sumber yang benar. Ada orang beranggapan bahwa mereka pasti mendapat kebahagiaan dengan memanjakan kepelisiran yang penuh dosa atau dalam penarikan dunia yang bersifat menipu. Dan ada pula orang yang mengorbankan kewajiban jasmani dan akhlak, beranggapan untuk mendapat kebahagiaan, dan akhirnya mereka mengalami kerugian, baik jiwa maupun tubuh. Yang lain lagi berusaha memperoleh kebahagiaan dalam pemanjaan selera yang tak wajar, dan memandang pemanjaan cita rasa itu lebih baik dari pada kesehatan tubuh dan hidup. Banyak orang yang mendatangkan penderitaan atas diri mereka sendiri dibelenggu oleh nafsu, dan akan mengorbankan kekuatan tubuh, pikiran, dan kuasa moral untuk pemanjaan kepuasan nafsu itu. Mereka akan membawa diri mereka menuju liang kubur sebelum waktunya, dan pada masa penghakiman mereka akan dituduh sebagai orang yang membunuh diri. Apakah ini yang disebut kebahagiaan yang layak yang akan didapat pada jalan tidak menurut perintah dan pelanggaran hukum fisik dan hukum moral? Kehidupan Kristus menunjuk sumber kebahagiaan dan bagaimana kebahagiaan itu diperoleh. . .. Jika mereka sungguh-sungguh mau berhahagia, maka mereka haruslah dengan gembira mencarinya agar mendapatkannya di tempat tugas, melakukan pekerjaan yang diserahkan kepada mereka dengan setia, menyesuaikan hati dan hidup mereka pada teladan yang sempurna.

Kehidupan dan kebahagiaan, kesehatan dan sukacita dari pria dan wanita serta anak-anak bergantung atas penurutan. Penurutan adalah untuk kesejahteraan dalam hidup sekarang dan hidup yang akan datang.

Di manakah kita dapat memperoleh penuntun yang lebih pasti selain dari pada Allah yang benar? . . . Di manakah terdapat jalan yang lebih aman selain dari pada jalan yang dituntun oleh yang Kekal itu? Bilamana kita menurut Dia, kita tidak berada pada jalan belukar yang berliku-liku. Jalan penurutan kepada Allah adalah jalan kebajikan, kesehatan dan kebahagiaan.

Hidupku Kini, hal. 164


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *