PERMUSUHAN ILAHI DALAM JIWA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Adam dan Hawa berdiri di hadapan Allah mereka sebagai penjahat, menunggu keputusan hukuman yang diakibatkan oleh pelanggaran. Tetapi sebelum mereka mendengar semak duri dan rumput duri, dukacita dan kesusahan yang menjadi bagian mereka, dan debu ke mana mereka harus kembali, mereka mendengar kata-kata yang harus mengilhami mereka dengan pengharapan. Walaupun mereka harus menderita . . ., mereka bisa berharap kepada kemenangan.

Allah mengumumkan, “Aku akan mengadakan permusuhan.” Permusuhan ini diadakan secara adikodrati (supernatural), dan tidak dilakukan secara harfiah. Bilamana seorang berdosa, sifat alaminya menjadi jahat, dan ia selaras, tidak berbeda dengan Setan. Setelah perebut kuasa yang angkuh itu, berhasil menipu nenek moyang kita yang pertama sebagaimana ia menipu malaikat-malaikat, ia berusaha memantapkan kesetiaan dan kerja sama pada semua usahanya untuk melawan Pemerintah Surga. . . . Tetapi pada waktu Setan mendengar bahwa keturunan perempuan itu akan meremukkan kepala ular itu, ia tahu bahwa walaupun ia berhasil merusak sifat manusia. . . , namun oleh suatu proses misterius, Allah akan memulihkan kepada manusia kuasanya yang telah hilang, dan yang menyanggupkannya melawan dan mengalahkan penakluknya.

Kasih karunia yang ditanamkan Kristus di dalam jiwa manusia itulah yang mengadakan permusuhan terhadap Setan. Tanpa kasih karunia ini, manusia akan terus menjadi tawanan Setan, menjadi budaknya yang siap sedia melakukan perintahnya. Prinsip baru dalam jiwa manusia itu menciptakan pertentangan, yang sampai saat itu penuh dengan kedamaian. Kuasa yang diberikan oleh Kristus, memberikan kesanggupan bagi manusia untuk melawan penguasa yang lalim dan perebut kuasa itu. Di mana saja manusia terlihat membenci dosa gantinya mengasihi dosa itu, bilamana ia melawan dan mengalahkan nafsu yang bergejolak dari dalam, akan ada terlihat hasil kerja prinsip yang seluruhnya dari atas. Roh Kudus harus terus menerus diberikan kepada manusia, kalau tidak ia tidak akan mempunyai kecenderungan untuk melawan kuasa-kuasa kegelapan.  Apakah kita tidak akan menerima permusuhan yang diadakan Kristus antara manusia dan ular?. . . Kita mempunyai hak untuk mengatakan, “Dalam kekuatan Kristus Yesus, saya akan menjadi penakluk.”

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. Kejadian 3:15.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *