Petrus dilepaskan malaikat

PETRUS DILEPASKAN OLEH SEORANG MALAIKAT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Malaikat Penuntun dalam Hidupku
Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata. Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikatNya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi. Kisah Para Rasul 12:11.

Petrus dipenjarakan dalam sebuah sel batu yang kokoh, pintu dipalang baik-baik dan berjeruji. . . . Tetapi palang serta jeruji dan pengawal laskar Roma, yang tidak memungkinkan adanya pertolongan manusia, hanyalah lebih menyempurnakan kemenangan Allah dalam melepaskan Petrus. . . .

Inilah malam terakhir sebelum hukuman dilaksanakan. Seorang malaikat dikirim dari sorga untuk melepaskan Petrus. . . . Ia masuk ke dalam sel dan di sana Petrus berbaring, tidur tenang penuh keyakinan. . . .

Nanti setelah ia merasakan jamahan tangan malaikat dan mendengar suara yang berkata, “Bangunlah segera, “ barulah ia bangun untuk melihat selnya diterangi oleh terang sorga dan seorang malaikat mulia berdiri di hadapannya. Secara otomatis ia menaati kata-kata yang diucapkan kepadanya dan ketika bangun ia mengangkat tangannya, samar-samar ia menjadi sadar bahwa belenggu di tangannya berjatuhan dari pergelangannya. . . .

Ia (malaikat) bergerak ke pintu, diikuti oleh Petrus yang biasanya cerewet, sekarang terkatub mulutnya karena heran. Mereka melangkahi pengawal dan sampai di pintu yang dipalang kuat-kuat, yang terbuka sendiri lebar-lebar dan segera menutupnya kembali. . . .

Pintu yang kedua . . . pun dicapai. Terbuka. . . .tanpa kedengaran engsel berbunyi atau gemerencangnya pasak besi. . . . Dengan cara yang sama mereka melewati pintu yang ketiga dan sampailah mereka dijalan. . . . Malaikat meluncur di depan, dikelilingi terang yang membutakan. . . . Demikianlah mereka melalui sebuah jalan, lalu tugas malaikat itu sudah terlaksana, ia sekonyong-konyong menghilang.

Sekarang, sama seperti pada zaman rasul-rasul, pesuruh sorga lalu-lalang di sepanjang bumi dan lebar bumi. . . . Kita tidak dapat melihatnya secara pribadi; namun demikian mereka itu menyertai kita, menuntun, memimpin, melindungi.

Hidupku Kini, hlm. 308


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *