Sabat

SEJARAH SABAT ABAD KE-4

Belajar Alkitab
Mari bagikan artikel ini

“Ketika engkau berada di Roma, lakukan seperti yang orang Roma lakukan.”—Ambrose, uskup Milan yang terkenal memunculkan pepatah ini dengan menyatakan bahwa ketika dia berada di Milan dia memelihara hari Sabtu, tetapi ketika di Roma dia memelihara hari Minggu. (Lihat halaman 70 dalam versi Online dari Truth Triumphant).

Italia dan Timur Abad ke-4

Kebiasaan umum di Gereja-gereja bagian timur; dan juga beberapa gereja di bagian barat… Karena di Gereja Millaine (Milan); … kelihatannya hari Sabtu itu telah dipelihara dengan sebaik-baiknya…. Hal itu bukanlah karena Gereja-gereja di timur, atau yang lain yang memelihara hari itu, cenderung untuk mengikuti paham Yahudi (Yudaisme); tetapi mereka berkumpul bersama-sama pada hari Sabat untuk menyembah Yesus Kristus yang adalah Tuhan atas hari Sabat.” “History of the Sabbath” (ejaan asli tetap dipertahankan) Bagian 2, par. 5, hlm.73, 74. London: 1636. Dr. Heylyn.

Italia – Milan

“Ambrose, uskup Milan yang terkenal, mengatakan bahwa ketika ia berada di Milan, ia memelihara hari Sabtu, tetapi ketika berada di Roma, ia memelihara hari Minggu. Ini seperti kata pepatah, Ketika engkau berada di Roma, lakukan seperti yang orang Roma lakukan.’ “The History of the Sabbath” (1612).

Orang-orang Timur Dan Sebagian Besar Dari Dunia

“Orang Kristen yang mula-mula sangatlah teliti dalam pemeliharaan hari Sabtu, atau hari ketujuh… Gereja-gereja orang timur, dan sebagian besar dari dunia ini, memelihara hari Sabat sebagai hari raya…. Athanasius memberitahukan kepada kita bahwa mereka mengadakan pertemuan rohani pada hari Sabat, bukan karena mereka dipengaruhi oleh paham Yahudi, tetapi untuk beribadah kepada Yesus, yang menjadi Tuhan atas hari Sabat itu, dan Epiphanius juga menyatakan hal yang sama.” “Antiquities of the Christian Church,” jld. 2, buku 20, bab 3, bagian 1, 66, hlm. 1137, 1138.

Abyssinia – Umat Sisa dari Penginjilan Filipus

“Pada setengah abad yang terakhir pada abad tersebut St. Ambrose dari Milan menyatakan secara resmi bahwa bishop orang Abissinia, Museus, telah ‘mengadakan perjalanan hamper di seluruh negeri Seres’ (Cina). Lebih dari tujuh belas abad Gereja orang Abyssinia terus menguduskan hari Sabtu sebagai hari kudus yang berkaitan dengan hukum keempat.” Ambrose, De Moribus, Brachmanorium Opera Omnia, 1132, yang didapatkan di Migne, Patrologia Latina, jld. 17, hlm. 1131 – 1132.

Arab, Persia, India, Cina

“Mingana membuktikan bahwa pada tahun 370 Masehi Kekristenan Abyssinia (sebuah gereja pemelihara Sabat) begitu populer sehingga pemimpinnya yang terkenal bernama Musacus, melakukan perjalanan secara luas di Timur untuk memperkenalkan gereja di Arabia, Persia, India dan Cina.” “Truth Triumphant,” hlm. 308 (Catatan Kaki 27). (Nomor halaman berbeda-beda dalam versi Online dari Truth Triumphant ini).

Spanyol – Konsili Elvira tahun 305 M.

Kanon 26 dari Konsili Elvira menyatakan bahwa Gereja bangsa Spanyol pada saat itu memelihara hari Sabtu, hari ketujuh. “Sehubungan dengan berpuasa pada setiap hari Sabat: Diputuskan, bahwa kesalahan tentang berpuasa pada setiap hari Sabat itu patut diperbaiki.” Resolusi konsili ini merupakan perlawanan secara langsung terhadap kebijakan yang diresmikan oleh gereja Roma, yang memerintahkan agar hari Sabat merupakan hari puasa dengan tujuan merendahkannya dan memaksakan hal itu kepada seluruh rakyat.

Spanyol

Adalah suatu hal yang menarik untuk dicatat bahwa di Spanyol timur laut, dekat kota Barcelona, ada sebuah kota bernama Sabadell, di sebuah distrik yang aslinya dihuni oleh orang-orang yang disebut “Valldenses” dan “Sabbatati.” Oleh orang-orang yang disebut “Valldenses” dan Sabbatati.”

Persia pada tahun 335 – 375 M. (40 tahun penganiayaan di bawah kekuasaan Shapur II).

Persungutan terhadap orang Kristen–“Mereka menghina dewa matahari kita, mereka mengadakan upacara perbaktiannya pada hari Sabtu, mereka menajiskan bumi yang suci ini dengan menguburkan orang mati di dalamnya.” (Truth Triumphant, versi online hlm. 261).

Persia  pada tahun 335-375 Masehi

“Mereka menghina dewa matahari kita. Bukankah Zorcaster, pendiri suci dari kepercayaan ilahi kita, menetapkan hari Minggu seribu tahun yang lalu untuk menghormati matahari dan menggantikan hari Sabat dalam Perjanjian Lama. Namun orang-orang Kristen ini mengadakan kebaktian pada hari Sabtu.” O’Leary, “The Syriac Church and Fathers,” hlm.83, 84.

Konsili Laodikia – 365 Masehi

“Kanon 16— Pada hari Sabtu kitab Injil dan beberapa bagian yang lain dari Alkitab akan dibaca dengan nyaring.” “Kanon 29 – Orang-orang Kristen tidak boleh men-Yahudikan dirinya dan bermalas-malas pada hari Sabtu, tetapi harus melakukan pekerjaan pada hari itu; dan pada hari Tuhan [hari Minggu] mereka harus secara istimewa menghormatinya, dan sebagai orang Kristen, sedapat-dapatnya, tidak melakukan pekerjaan pada hari itu.” Hefele’s “Councils,” Vol. 2, b. 6.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *