SELARAS DENGAN HUKUMNYA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Yesus1Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang TauratMu; aku hendak memeliharanya  dengan segenap hati. Mazmur 119:34

Dalam kelahiran baru, hati sudah diselaraskan dengan Allah, sama seperti disesuaikan dengan hukumNya. Apabila perubahan yang luar biasa ini telah terjadi pada orang berdosa, ia telah berjalan dari kematian kepada kehidupan, dari dosa kepada kesucian, dari pendurhakaan dan pemberontakan kepada penurutan dan kesetiaan. …

Teori-teori yang keliru mengenai penyucian, … berasal dari kelalaian atau penolakan atas hukum ilahi, pada masa kini mendapat tempat yang utama dalam pergerakan-pergerakan keagamaan. Teori-teori ini sama-sama palsu dalam doktrin maupun berbahaya dalam hasil-hasil yang praktis; dan ternyata bahwa pada umumnya teori-teori ini hanya mencari yang menyenangkan, membuat pengertian yang jelas  pada apa yang diajarkan Kitab Suci terhadap masalah ini.

Penyucian yang sejati adalah ajaran Alkitab. Rasul Paulus dalam suratnya kepada  gereja Tesalonika, menyatakan: “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu.” Dan ia berdoa: “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya” (I Tesalonika 4:3; 5:23). Dengan jelas Alkitab mengajar apa pengudusanitu dan bagaimana ia dapat dicapai. Juruselamat berdoa bagi murid-muridNya: “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran: firmanMu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17,19). Dan Paulus mengajarkan bahwa orang-orang percaya harus “disucikan oleh Roh Kudus itu? Yesus mengatakan kepada murid-muridNya: “Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yohanes 16:13). Dan pemazmur berkata: “hukumMu adalah kebenaran.” Oleh Firman itu dan Roh Allah  dibukalah kepada manusia azas-azas kebenaran yang besar yang termaktub dalam hukumNya. Dan oleh sebab hukum Allah “kudus, adil dan baik,: suatu catatan kesempurnaan ilahi, maka ia mengikuti bahwa suatu tabiat yang dibentuk oleh penurutan kepada hukum akan menjadi suci. Kristus adalah teladan yang sempurna daripada tabiat yang demikian. Ia berkata: “Aku menuruti perintah BapaKu.” “Aku  senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadaNya” (Yohanes 15:10; 8-29). Para pengikut Kristus harus menjadi serupa dengan Dia – oleh rahmat Allah harus membentuk tabiat yang serasi dengan azas-azas hukumNya yang kudus. Inilah pengudusan Alkitab. Pekerjaan ini hanya dapat diselesaikan melalui iman pada Kristus, oleh kuasa Roh Allah yang tinggal di dalam diri kita.

 

Maranata Hal. 231


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *