PENYUCIAN TIRUAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

slide_11Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi tidak menuruti perintahNya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa  menurut firmanNya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Dia. I Yohanes 2:4,5

Penyucian itu kini sedang mendapat tempat yang menyolok dalam dunia keagamaan yang membawa bersamanya roh meninggikan diri dan meremehkan hukum Allah yang menandakan penyucian itu menjadi asing dalam ukuran agama Alkitab. Ia menyokong  pengajaran bahwa penyucian adalah suatu pekerjaan yang tiba-tiba, yang olehnya melalui iman sendirian, mereka mencapai kesucian sempurna. Mereka berkata, “Percaya saja, maka berkat akan menjadi milikmu.” Di pihak si penerima tidak perlu ada usaha lebih jauh yang seharusnya menjadi tuntutan. Pada saat yang sama mereka menyangkali kekuasaan hukum Allah, sambil menonjolkan diri bahwa mereka  bebas dari kewajiban untuk memelihara hukum-hukum itu. Tetapi mungkinkah manusia menjadi kudus, sesuai dengan kehendak dan tabiat Allah, tanpa menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip sebagai pernyataan sifat dan kehendakNya? …

Kerinduan terhadap suatu agama yang gampang, yang tidak ada pergumulan, tidak ada penyangkalan diri, tidak ada perceraian dari kejahatan dunia, telah membuat  doktrin iman, cuma sekedar doktrin saja yang populer, tetapi ada kata firman Allah? Rasul Yakobus berkata: “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? … Hai manusia yang kebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? …

Kesaksian firman Allah menentang doktrin iman tanpa perbuatan yang menjerat ini. Bukanlah iman yang menuntut belas kasihan Sorga tanpa mematuhi persyaratan ke atas mana rahmat akan dianugerahkan, itu adalah kelancangan; karena iman yang tulen adalah berdasarkan atas perjanjian dan jaminan Kitab Suci.

Biarlah jangan ada yang menipu dirinya sendiri dengan kepercayaan bahwa mereka dapat menjadi kudus sementara dengan sengaja melanggar salah satu daripada tuntutan-tuntutan Allah.

Perbuatan sebagai dosa yang diketahui membungkam suara Roh yang menyaksikan dan  memisahkan dan memisahkan jiwa dari Allah. … “Barangsiapa berkata, aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintahNya ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firmanNya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah” (I Yohanes 2:4,5).

 

Maranata Hal. 232 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *