KESABARAN DAN PENGUASAAN DIRI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: “Dan kepada pengetahuan, penguasaan diri.” lnilah langkah ketiga dalam jalan menuju kesempurnaan tabiat.

Di mana-mana terdapat suasana pemanjaan diri dan percabulan, akibatnya timbullah kemerosotan dan kecurangan akhlak.

Kemerosotan moral akan semakin bertambah-tambah dan itu sangat membahayakan karakter dari generasi berikutnya. Kesabaran dan penguasaan diri menjadi sebuah tahap berikutnya yang hendaknya menjadi salah satu prioritas umat manusia dalam memperbaiki karakter dunia, setidaknya dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

kondisi dunia merosot

Penduduk dunia kita ini semakin merosot mentalnya, akhlaknya, dan kuasa fisiknya sebab kebiasaan masyarakat yang tidak menahan diri. Nafsu makan, nafsu birahi, dan suka pamer sedang membawa orang banyak ke dalam hal-hal yang berlebihan dan pemborosan.

Umat Allah haruslah menempuh jalan yang berlawanan dengan jalan yang ditempuh dunia ini. Umat Allah haruslah berperang melawan kebiasaan-kebiasaan berbuat dosa ini, menahan nafsu makan, dan menaklukkan kecenderungan yang rendah.

alkitab petunjuk hidup

Kita harus “menyelediliki Kitab Suci,” dan menyesuaikan kebiasaan-kebiasaan kita dengan petunjuk Alkitab. Menjadikan Alkitab petunjuk hidup, dimana Alkitab adalah firman Tuhan yang berasalah dari Tuhan, yang diberikan kepada manusia sebagai standar atau petunjuk hidup.

“Dan kepada penguasaan diri, kesabaran.” Jika kita menempuh langkah ini, pertarakan nyata sangat diperlukan. Artinya bagi orang yang tidak bertarak sulitlah menjadi seorang yang penyabar.

Beberapa di antara kita memiliki perangai yang gugup, dan biasanya berpikir dan bertindak cepat; tetapi janganlah seorangpun berpikir bahwa ia tidak dapat belajar menjadi orang yang sabar.

bersatu dengan kristus

Kesabaran adalah seperti tetumbuhan yang akan bertumbuh cepat jika dipelihara dengan hati-hati. Bersatu dengan Kristus menjadi poin yang tidak dapat dielakkan, mengapa? Karena penyatuan tersebutlah yang menjadikan kita manusia, sanggup mendengarkan suaraNya dan mengetahui apa yang Dia katakan.

Untuk itu dengan mengenal diri sebenar-benarnya dan kemudian bersatu dengan kasih karunia Allah, kita menetapkan hati dengan teguh, kita dapat menjadi orang-orang yang menang dan menjadi sempurna dalam segala hal, tidak kekurangan apa-apa.

Kesabaran menuangkan balsam kedamaian dan kasih ke dalam pengalaman-pengalaman kehidupan rumah tangga. Kesabaran akan mendatangkan kesatuan dalam sidang, dalam keluarga, dan dalam masyarakat. Kasih karunia ini haruslah dianyam ke dalam hidup kita.

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Yakobus 1:4.

 

-Hidupku Kini, hal. 99-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *