renungan

DANIEL SEORANG TELADAN DALAM PERTARAKAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Bertarak Dalam Segala Hal

Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang stara dengan Daniel,Hananya, Misael dan Azarya. . . . Dalam tiap-tiap hal yang membutuhkan kebijaksanaan  dan pengertian, yang ditanyakan raja raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi diseluruh kerajaannya. Daniel 1:19, 20

Selama tiga tahun dalam pendidikan mereka, Daniel dan teman-temannya tetap mernpertahankan kebiasaan-kebiasaan mereka bertarak, kesetiaan kepada Aliah, dan sikap selalu bergantung kepada kuasaNya. Apabila sudah tiba waktunya untuk menguji kesanggupan dan kecakapan mereka oleh raja, mereka diuji bersama-sarna dengan calon-calon lain yang bekerja melayani karajaan itu. . . . Pengertian mereka yang tajam, bahasa mereka yang tepat dan teliti, pengetahuan yang Iuas, memberi bukti pada tenaga dan kesanggupan mereka untuk berpikir. . . .

Allah senantiasa menghormati orang yang benar. Hampir semua anak muda dari seluruh jajahan negeri yang besar itu telah berkumpu di Babel, tetapi di tengah-tengah mereka semua terdapatlah tawanan bangsa lbrani yang tidak ada tandingannya. Bentuk tubuh, langkah yang luwes dan tegap,  wajah yang menampakan  kejujuran, perasaan yang jelas, napas yang segar—Semua ini merupakan tanda  keagungan dengan mana selayaknya mereka  mendapat kehormatan bagi yang menurut undang-undangnya.

Di tengah-tengah pengaruh kemewahan istana Babel yang menggoda, mereka berdiri teguh. Orang-orang muda pada zaman ini dikelilingi dengan pemanjaan diri sendiri yang memikat. Terutama di kota-kota besar negeri kita, setiap bentuk hawa nafsu untuk kepuasan mudah didapat dan menarik. Orang-orang  yang seperti Daniel tidak mau mencemarkan diri mereka akan menuai upah karena kebiasaan-kebiasaan bertarak. . . .

Kejernihan pikiran Daniel dan tegguhnya dalam maksud, kesanggupannya memperoleh pengetahuan menentang pencobaan adalah sebagian besar sebagai kesederhanaan makanannya, berhubungan dengan kehidupannya yang suka bedoa. . .

Berdirilah terus pada sifat pria dan wanita dewasa yang dikaruniakan Allah kepadamu. . . Allah mau memberi upah kepadamu dengan saraf yang tenang,otak yang baik,  pertimbangan yang kuat, daya tangkap yang tajam. Orang- orang muda pada zaman ini yang prinsipnya teguh dan tidak goyah akan diberkati dengan kesehatan tubuh, pikiran dan jiwa.

Hidupku Kini, hal. 149


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *