Dalam Terang

TIADA MALAM DI SANA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada di sana” (Wahyu 21:25).

Dapatkah Anda membayangkan tinggal di suatu tempat di mana hari tidak pernah menjadi gelap—selamanya?

Orang-orang yang hidup di daerah jauh di sebelah utara, mengetahui bagaimana rasanya. Kalau Anda pergi lebih jauh menuju utara, matahari dalam musim panas terbenam lebih lama dan lebih lama, sampai Anda mencapai lingkaran Arktik. Di sebelah utara lingkaran itu, di sana ada hari-hari di mana matahari tidak pernah terbenam sama sekali.

Saya pernah tinggal di Alaska selama beberapa hari di bulan Juni, dan itu pengalaman baru. Walau saya tinggal di Palmer, sekitar 50 mil jaraknya dari Anchorage dan cukup jauh dari garis lingkaran Arktik, matahari terbenam pada jam 11.45 malam. Walau matahari telah terbenam, namun masih tetap terang. Pada jam 04.30 keesokan harinya, matahari sudah terbit kembali, demikian juga saya. Dan orang-orang lain sudah mulai melakukan kegiatan mereka untuk sepanjang hari itu. Sebuah truk sampah sedang berhenti dan koran-koran sudah diletakkan di jalan masuk ke rumah.

Karena hari tidak gelap, tidur menjadi suatu masalah. Walau tirai dipasang dengan ketat, ruangan masih terang, dan ketika seberkas cahaya matahari menemukan celah, itu akan menyilaukan mata.

Dengan adanya cahaya yang terus menerus, maka negeri itu mendapatkan kesuburan yang melimpah ruah. Saya melihat bunga Peoni yang paling indah yang pernah saya lihat—merah kelam, -dengan lapisan-lapisan yang banyak, dan berdiameter 9 inci. Orang menceritakan kepada saya bahwa sayur kol dapat tumbuh hingga mencapai berat 100 pon—sekitar 50 kg (itu adalah sayur kol salad yang banyak sekali), wortel-wortel yang masing-masing beratnya 30 pon, dan tetap lezat renyah karena pertumbuhannya yang cepat.

Tidak ada malam di sana! Namun hanya untuk sementara. Sesudah keindahan dari musim panas, maka hari-hari akan menjadi semakin pendek, dan malam akan datang dengan langkah yang pasti. Pada pertengahan musim dingin di Anchorage, matahari terbit hanya untuk beberapa jam saja. Dan di sebelah utara dari lingkaran Arktik, hampir tidak ada matahari di sana.

Dan dengan datangnya malam, datanglah pula kutukan malam hari: alkohol, perceraian, bunuh diri. Pada tingkatan yang murni, kita ini adalah makhluk-makhluk siang. Malam hari yang terus-menerus akan mencerai-beraikan kita.

Di dalam surga yang baru dan dunia yang baru, umat Allah yang adalah anak-anak terang, akan memasuki suatu kelahiran yang tidak sanggup dipahami dalam hidup kita sekarang. Di sana, kita akan berjalan dalam terang Anak Domba, yang datang ke atas dunia kita ini, mendirikan kemah-Nya di antara kita untuk sementara waktu, menunjukkan kemuliaan Bapa, dan mati di Bukit Kalvari untuk membebaskan kita ke dalam kehidupan yang kekal.

Tiada malam di sana.

Ps. William G. Johnsson – Hati yang Berlimpah Kasih Karunia, hlm.  68

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *