Saya selalu geli membaca cerita perampokan sembrono. Misalnya, seorang wanita pernah mencoba merampok bank di Austria menggunakan bom bau sebagai senjatanya. Ketika dia mendekati kasir, dia mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki bahan peledak di dalam tasnya. Kemudian dia mengeluarkan kotak itu ke konter dan secara tidak sengaja memicu bekerjanya perangkat kerja dalam kotak! Saat bau busuk memenuhi udara, wanita itu berlari keluar gedung, dengan staf bank mengikutinya. Polisi tidak kesulitan menangkap calon perampok tersebut.
Ingat cerita tentang rencana yang gagal untuk menangkap nabi Elisa? Setiap kali raja Siria merencanakan serangan, Elisa akan memperingatkan raja Israel dan berkata, “Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab orang Aram sudah turun menghadang ke sana.” (2 Raja-raja 6:9). Itu terjadi berkali-kali sehingga raja Siria menjadi frustrasi dan menuduh aparatnya berkhianat. Dia bertanya kepada mereka, “Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?” (ay.11).
Apa yang mereka katakan kepada raja selanjutnya mengilustrasikan ayat Alkitab kita hari ini: “Dan salah seorang pelayannya berkata, ‘Tidak tuanku raja, melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu.’” (ay. 12). Yang terjadi selanjutnya adalah usaha yang sia-sia untuk menangkap Elisa. Ketika raja Siria mengirim pasukan untuk mengepung Dotan, pelayan Elisa melihat mereka dan ketakutan. Tetapi Tuhan membuka mata pelayan yang ketakutan ini, dan dia melihat gunung-gunung penuh dengan kuda dan kereta api.
Ketika tentara Siria berbaris menuju kota, Elisa berdoa agar Tuhan membutakan seluruh tentara. Pasukan yang dikirim untuk menangkap Elisa ditangkap oleh Elisa! Nabi kemudian dengan damai memimpin pasukan musuh ke Samaria dan ke tangan raja Israel. Hebatnya, bukannya dieksekusi, tentara itu diberi makan dan dilepaskan. Para gerombolan itu belajar dari pelajaran ini dan “tidak lagi memasuki negeri Israel” (ay. 23).
Kita juga harus ingat bahwa mata Tuhan melihat semua tindakan kita. Kita tidak bisa menyembunyikan apapun dari Tuhan. Dan ketika kita mencoba menjebak orang lain, kita mungkin akan terjebak dalam jebakan kita sendiri.
Bapa di surga, Bapa melihat semua, Bapa mendengar semua, Bapa mengetahui semua. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan Bapa. Semoga semua pilihan saya akan menghormati-Mu.
Bacaan tambahan: Amsal 5:15–23
Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Amsal 5:21-22.
-Doug Batchelor-