TIDUR

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Sulit untuk menentukan apakah seseorang benar-benar bangun hanya dengan melihat wajahnya. Banyak orang bisa tidur siang dengan mata terbuka lebar dan bahkan tidak menyadarinya!

Tahukah Anda bahwa “tidur” pertama yang tercatat dalam sejarah adalah ketika Tuhan “membius” Adam? Sebenarnya, itu adalah tidur yang sangat kreatif: Ketika Adam terbangun, dia disegarkan, dihidupkan kembali … dan sudah menikah! Kehidupan yang benar-benar baru dan pada akhirnya, masa depan umat manusia dapat ditelusuri kembali berawal dari tidur siang pertama itu.

Tidur lebih dari sekadar pengalaman pasif bagi tubuh Anda. Meskipun kita mungkin sedang beristirahat, tubuh kita terlibat dalam jenis aktivitas lain, sebuah proses yang akan membawa pemulihan pada organ, saraf, dan jaringan tubuh yang lelah. Tidur adalah siklus peremajaan yang kita semua butuhkan. Kurang tidur sebenarnya bisa merusak tubuh dan pikiran kita. Misalnya, kurang tidur merusak sistem kekebalan tubuh kita.

Salah satu catatan terpanjang yang didokumentasikan untuk orang yang tidak tidur, tanpa menggunakan stimulan, dipegang oleh Randy Gardner. Pada tahun 1964, siswa berusia 17 tahun ini tetap terjaga selama 264 jam. (Itu 11 hari!) Randy mengalami halusinasi, mual, paranoid, penglihatan kabur, bicara cadel, serta memori dan konsentrasi yang menyimpang. Menariknya, bahkan melalaikan satu jam tidur telah terbukti meningkatkan kemungkinan kecelakaan lalu lintas hingga delapan persen.

Ada banyak tips untuk mendapatkan istirahat malam yang baik. Berikut ini beberapa di antaranya: Pertama, mandi sinar matahari. Sinar matahari membantu meningkatkan tingkat kewaspadaan, meningkatkan hormon seperti serotonin. Selanjutnya, makan makanan seimbang yang kaya akan karbohidrat kompleks nabati dan triptofan, yang merupakan bahan pembangun hormon seperti melatonin. Pastikan untuk menemukan waktu untuk berolahraga ringan setiap hari, dan hindari zat-zat yang mengganggu tidur seperti alkohol, kafein, dan nikotin.

Tapi salah satu penghalang terbesar untuk tidur nyenyak adalah kekhawatiran. Studi menunjukkan bahwa stres emosional dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Menurut Amsal 3, ketika kita mencari hikmat dan pengetahuan Tuhan, hidup kita akan lebih santai. Kita tidak didorong oleh rasa takut atau khawatir. Kita akan menemukan bahwa upaya untuk mematuhi Tuhan membuat pikiran kita tenang dan benar-benar akan meningkatkan kualitas tidur kita. Ya, memiliki iman kepada Tuhan adalah salah satu hal paling bijaksana yang dapat Anda lakukan untuk lebih mudah beristirahat.

Bacaan tambahan: Amsal 3:19–35.

Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Amsal 3:24.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *