TIDAK RAGU-RAGU SAMA SEKALI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Iman dalam Hidupku

 

Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang? Matius 14:31

 

Hidup tidak selamanya terdiri dari padang-rumput yang menyenangkan dan mata-air yang segar. Ujian dan kekecewaan merundung kita; penderitaan menimpa; kita dibawa ke tempat-tempat pencobaan. Dihinggapi oleh perasaan bersalah, kita menyangka bahwa kita telah berjalan jauh dari Allah, karena jikalau kita telah berjalan bersama-sama dengan Dia, kita tidak akan menderita sedemikian. Keragu-raguan dan patah semangat menyerbu masuk ke dalam hati kita, dan kita berkata, Tuhan telah meninggalkan kita, dan kita diperlakukan tidak baik. Mengapa Ia mengizinkan kita menderita sedemikian rupa? Ia tidak mengasihi kita; jika Ia mengasihi kita maka Ia akan menyingkirkan kesulitan-kesulitan itu dari jalan kita.

Ia tidak selalu membawa kita ke tempat-tempat yang menyenangkan. Jika Ia berbuat demikian, dalam keadaan yang serba menyenangkan, kita akan melupakan bahwa Ialah penolong kita. Ia rindu menyatakan diri-Nya kepada kita dan menunjukkan persediaan yang melimpah yang dapat kita pinta, dan Ia membiarkan ujian dan kekecewaan menimpa kita agar kita menyadari keadaan kita yang tidak berdaya, dan belajar memohon pertolongan kepadaNya. Ia dapat mengalirkan air yang sejuk dari bukit batu yang keras.

Kita tidak pernah akan tahu sebelum kita berhadapan muka dengan muka dengan Allah, bila kita akan melihat sebagaimana kita dilihat dan mengenal sebagaimana kita dikenal, berapa banyak beban yang di pikul kan kepada kita, dan berapa banyak di antaranya yang akan dipikul-Nya, jikalau kita beriman seperti iman anak kecil kepadaNya.

Kasih Allah dinyatakan di dalam segala hubungan-Nya dengan umat-Nya; dan dengan pandangan mata yang jelas dan tidak berkabut, dalam penderitaan, rasa sakit, kekecewaan, dan di dalam ujian kita harus memandang terang kemuliaan-Nya di hadapan Kristus serta yakin pada tangan-Nya yang menuntun. Akan tetapi betapa sering kita mendukakan hati-Nya dengan iman kita yang kurang.

Allah mengasihi anak-anak-Nya, dan Ia rindu melihat mereka mengalahkan kekecewaan yang diusahakan setan untuk mengalahkan mereka. Janganlah memberi jalan pada rasa kurang percaya. Janganlah membesar-besarkan kesulitanmu. Ingatlah kasih dan kuasa yang telah ditunjukkan Allah pada masa yang lampau.


Hidupku Kini hal.14


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *