UKURAN TUHAN MENGENAI TABIAT SAYA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! 2 Kor. 10:12

Banyak orang yang mengukur diri mereka di antara mereka sendiri, dan membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain. Hal ini tidak seharusnya terjadi. Tidak ada yang lain kecuali Kristus yang diberikan sebagai teladan. Ia adalah teladan kita yang benar, dan setiap orang harus berusaha untuk meniru-Nya. . . .

Menjadi orang Kristen tidaklah semata-mata mengambil nama Yesus Kristus, tetapi mengambil pikiran Yesus, menyerahkan diri kepada kehendak Tuhan dalam segala perkara. Banyak orang yang mengaku orang Kristen masih harus mempelajari pelajaran penting dan agung ini. Banyak orang hanya sedikit mengetahui apa artinya menyangkali diri demi Kristus. Mereka tidak mempelajari bagaimana sebaiknya mereka memuliakan Tuhan dan memajukan pekerjaan-Nya. Tetapi yang dipikirkan hanya diri sendiri, bagaimana bisa memuaskannya? Agama yang seperti itu tidak ada gunanya. Pada hari Tuhan mereka yang seperti itu akan ditimbang dan terdapat ringan.

Apa yang boleh dikatakan orang, apa pendapat mereka mengenai kita, mungkin tidak banyak artinya. Pertanyaan yang menjadi perhatian kita ialah, Apakah ukuran Tuhan mengenai tabiat saya? . . . Mereka yang memperlakukan seseorang dengan tindakan-tindakan yang salah tidak berada di pihak Tuhan, tetapi di pihak musuh. “Tetapi aku tidak berbuat demikian,” kata Nehemia, ”karena takut akan Tuhan” (Neh. 5:15). Setiap jiwa harus mempersiapkan dirinya kepada pertentangan rohani yang ada di hadapan kita. Rencana-rencana duniawi, kebiasaan-kebiasaan dunia, kepura-puraan dunia bukan bagian kita. Kita harus berkata, “Tetapi aku tidak berbuat demikian, karena takut akan Tuhan.” Mementingkan diri sendiri, ketidakjujuran, kelicikan, mencoba menyusup ke dalam hati. Biarlah kita tidak memberikan tempat kepada perkara-perkara tersebut dalam hati kita.

Nehemia memusatkan pandangannya kepada kemuliaan Tuhan. . . Oleh ketetapan tindakannya ia memberikan bukti bahwa ia adalah seorang Kristen yang berani. Hati nuraninya dibersihkan, dimurnikan dan diagungkan oleh penurutan kepada Tuhan. Ia menolak menyeleweng dari prinsip-prinsip Kekristenan.

Kepada semua yang percaya kepada Kristus diletakkan suatu kewajiban untuk berjalan bermanfaat dalam tugas kepada mana mereka dipanggil, untuk menyatakan tabiat Kristus. Salib Kristus akan menghormati semua orang Kristen yang menghormatinya.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *