ROH NUBUAT – SUATU PEMBERIAN BAGIKU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Karunia Roh Kudus

 

Kesaksian Yesus adalah roh nubuat. Wahyu 19:10

 

Allah telah berkenan menyampaikan kebenaran-Nya ke dunia ini dengan perantaraan manusia, dan Ia sendiri, oleh Roh Kudus-Nya, melayakkan manusia dan menyanggupkan mereka melakukan pekerjaan ini. Ia menuntun pikiran untuk memilih apa yang akan diucapkan dan yang akan ditulis. Harta itu dipercayakan pada bejana tanah, walaupun demikian, itu berasal dari sorga. Kesaksian itu diberitahukan dengan ungkapan manusia yang tidak sempurna, namun itu adalah kesaksian Allah; dan anak Allah yang percaya dan menurut, memandang di dalamnya kemuliaan kuasa ilahi, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Di dalam Firman-Nya, Allah telah mengaruniakan kepada manusia pengetahuan yang perlu bagi keselamatan. Kitab Suci haruslah diterima sebagai suatu penyataan kehendak-Nya, perintah yang tidak akan pernah salah.

Karena disampaikan melalui orang-orang yang berbeda-beda, kebenaran itu diteruskan dari pelbagai segi yang beragama. Seorang penulis amat terkesan pada suatu pokok masalah; ia menangkap hal-hal tersebut sesuai dengan pengalamannya atau dengan kesanggupan pikiran dan pengertiannya; sedangkan orang lain menangkap pokok yang lain; dan masing-masing di bawah tuntunan Roh Kudus, mengemukakan apa yang amat berkesan pada benaknya-satu segi yang berlainan dari kebenaran pada masing-masing, namun semuanya selaras. Dan kebenaran-kebenaran yang dinyatakan itu menjadi satu membentuk satu kesempurnaan secara keseluruhan, diselaraskan untuk memenuhi segala keperluan manusia dalam segala keadaan dan pengalaman hidup.

Namun demikian kenyataan bahwa Allah telah menyatakan kehendak-Nya kepada manusia melalui Firman-Nya tidak meniadakan kelanjutan hadirat dan tuntunan Roh Kudus. Sebaliknya, Roh itu dijanjikan oleh Juruselamat kita, membukakan Firman itu kepada hamba-hamba-Nya, menerangi dan melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan sebab Roh Allah yang mengilhamkan Alkitab, tidak mungkin ajaran Roh itu bertentangan dengan Firman itu.


Hidupku Kini hal. 43


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *