APA ARTINYA AYAT ALKITAB YANG MENGATAKAN BAHWA ‘JIWA’ RAHEL TELAH MENINGGALKANNYA?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Dalam kejadian 35:18, beberapa orang berusaha menafsirkan kata “jiwa” di sini sebagai entitas yang tidak berwujud, seperti hantu, yang melayang keluar dari tubuh kita dan naik ke surga (atau turun ke neraka) ketika kita mati. Ajaran palsu ini menyelinap ke dalam gereja bukan karena ajaran Alkitab, tetapi dari mitologi dan pemikiran Yunani. Jika kita membandingkan ayat ini dengan banyak ayat lain yang mengandung kata “jiwa”, akan menjadi jelas bahwa itu berarti “kehidupan.” Dengan kata lain, ketika Rahel “hampir mati”, dia melahirkan Benyamin.

Kata Ibrani yang digunakan di sini adalah nephesh dan digunakan 119 kali dalam Perjanjian Lama untuk merujuk pada kehidupan seseorang. “Jangan makan daging dengan nyawanya (nephesh), yaitu darahnya” (Kejadian 9:4). Jelas itu bukanlah roh immaterial yang melayang-layang dan tidak memiliki darah. Kata itu juga berarti “napas.” Berbicara tentang makhluk laut raksasa, Ayub menulis, “Napasnya (nephesh) menyalakan bara, dan nyala api keluar dari mulutnya” (Ayub 41:21). Sebenarnya, Tuhan berfirman tentang penciptaan, “Juga, untuk setiap binatang di bumi, untuk setiap burung di udara, dan untuk semua yang melata di bumi, yang bernyawa (nephesh)” (Kejadian 1:30).

Salomo menjelaskan baik manusia maupun hewan memiliki “napas” (ruach), yang hanya kembali kepada Tuhan pada saat kematian. “Karena apa yang terjadi pada anak-anak manusia juga terjadi pada binatang; satu hal menimpa mereka: seperti yang satu mati, begitu juga mati yang lain. Sesungguhnya, mereka semua memiliki satu nafas” (Pengkhotbah 3:19). Raja Daud juga menceritakan apa yang terjadi pada saat kematiannya: “Rohnya (napas) pergi, dia kembali ke buminya; pada hari itu juga rencana-rencana-Nya binasa” (Mazmur 146:4).

Alkitab mengajarkan bahwa ketika Tuhan menciptakan manusia, Dia menggabungkan debu tanah dengan kuasa ilahi-Nya dengan menghembuskan nafas ke dalam Adam (Kejadian 2:7). Kedua komponen ini membuat jiwa (makhluk) hidup. Ketika seseorang meninggal, tubuhnya kembali ke bumi dan kuasa kehidupan kembali kepada Tuhan. Dia berhenti menjadi jiwa (makhluk hidup), dan pikirannya binasa.

Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas sebab ia mati kemudian diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin. Kejadian 35:18.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *