APA BEDANYA MEMERIMA YESUS SEBAGAI JURUSELAMAT DAN MENERIMA DIA SEBAGAI TUHAN?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Perbedaan antara menerima Kristus sebagai Juruselamat dan sebagai Tuhan adalah substansial. Ketika saya menerima Dia sebagai Juruselamat, Dia menyelamatkan saya dari kesalahan dan hukuman dosa dan memberi saya kelahiran baru. Dia mengubah saya dari orang berdosa menjadi orang suci. Konversi ini adalah mukjizat yang mulia dan penting untuk keselamatan. Tidak ada yang bisa diselamatkan tanpa perubahan ini. “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup” (Roma 5:18).

Namun, Yesus belum selesai dengan saya. Saya telah dilahirkan kembali, tetapi rencana-Nya adalah agar saya juga bertumbuh menjadi lebih seperti Dia, seperti yang dikatakan Efesus 4:13, memiliki “tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” Ketika saya menerima Dia setiap hari sebagai penguasa, atau Tuhan, dalam hidup saya, Dia, dengan mujizat-Nya, membuat saya bertumbuh dalam kasih karunia dan perilaku Kristen, sampai saya dewasa di dalam Kristus.

Masalahnya adalah saya ingin menjalankan kehidupan saya sendiri, melalui cara saya sendiri. Alkitab menyebut pola pikir ini “kejahatan,” atau dosa (Yesaya 53:6). Menjadikan Yesus sebagai Tuhan, sangatlah penting sehingga Perjanjian Baru menyebut Dia sebagai “Tuhan” sebanyak 766 kali. Dalam kitab Kisah Para Rasul saja, Dia disebut sebagai “Tuhan” 110 kali dan sebagai “Juruselamat” hanya dua kali. Ini menunjukkan betapa pentingnya mengenal Dia sebagai Tuhan dan Penguasa hidup kita.

Yesus terus menekankan Ketuhanan-Nya karena Dia tahu bahwa dengan hanya memahkotai Dia sebagai Tuhan, akan mudah terlupakan dan diabaikan (2 Korintus 4:5). Kecuali saya menjadikan Dia Tuhan atas hidup saya, tidak mungkin saya bisa menjadi orang Kristen yang dewasa. Sebaliknya, saya akan berakhir “melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang” dan, lebih buruk lagi, merasa bahwa saya “tidak membutuhkan apa-apa” (Wahyu 3:17).

Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Efesus 4:13.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *