lutut

APAKAH AKTIVITAS SEHARI-HARI INI MENYAKITI LUTUT ANDA?

Kesehatan
Mari bagikan artikel ini

APAKAH AKTIVITAS SEHARI-HARI INI MENYAKITI LUTUT ANDA?

Aktivitas tertentu mungkin tidak akan menyebabkan kerusakan, tetapi mungkin akan membuat Anda merasa nyeri. Inilah yang dapat Anda lakukan untuk tetap aktif.

Berlari, jongkok, berlutut, menaiki tangga, bersepeda, melompat-lompat di kelas aerobik – semua aktivitas ini mengharuskan lutut Anda menekuk berulang kali dan terhentak. Apakah tekanan itu akhirnya melukai sendi?

Aktivitas tertentu memang dapat menyebabkan nyeri lutut atau radang sendi kambuh. Tetapi bukti menunjukkan bahwa aktivitas atau olahraga teratur tidak mungkin menyebabkan kerusakan lutut yang sebenarnya atau mempercepat osteoartritis lutut (pengikisan tulang rawan yang menyangga tulang). Faktanya, aktivitas sangat penting untuk kesehatan lutut.

Bagaimana aktivitas melindungi lutut

Jika Anda pernah mendengar ungkapan “bergerak adalah lotion,” itu berarti aktivitas membantu Anda terus bergerak. Dan hal ini tentu saja berlaku untuk lutut. Tulang rawan lutut memerlukan “pembebanan” atau kekuatan yang teratur agar tetap sehat, baik itu berasal dari jalan cepat atau jongkok untuk mengambil sesuatu dari lemari yang rendah.

Dan ketika Anda berolahraga, lutut Anda akan mendapatkan banyak manfaat. “Olahraga tidak hanya menjaga tulang rawan lutut tetap sehat, tetapi juga membangun kekuatan otot, yang penting untuk menstabilkan sendi. Selain itu, olahraga membantu lutut mempertahankan rentang gerak, mengurangi kekakuan lutut, dan dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi dan kualitas hidup.” kata Dr. Dayna Yorks, seorang instruktur dalam pengobatan fisik dan rehabilitasi di Harvard Medical School.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara berlari, jogging, atau berjalan kaki dengan perkembangan atau perkembangan osteoartritis lutut. Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa tingkat artritis lutut dan pinggul pada pelari maraton adalah setengah dari populasi AS pada umumnya. Dan tinjauan pada tahun 2022 terhadap 24 studi tidak menemukan bukti bahaya pada ketebalan tulang rawan lutut di antara orang-orang yang baru saja berlari.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *