APAKAH LEGALISTIK UNTUK MENURUTI PERINTAH ALLAH?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Tidak ada legalisme dalam melakukan apa yang benar kecuali ketika seseorang melakukannya untuk alasan egois, bukan karena cinta kepada Tuhan. Tentu saja, jika mereka percaya perbuatan mereka sendiri dapat menyelamatkan mereka, mereka pasti gagal.

Keselamatan adalah mukjizat, pemberian cuma-cuma dari Yesus. Alkitab berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8). Kita diselamatkan oleh “kasih karunia”, yang berarti bantuan yang tidak selayaknya kita peroleh. Tak seorang pun dari kita layak mendapatkan anugerah indah yang Tuhan berikan kepada kita “ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). Dengan menaruh iman kita kepada Yesus, kita menjadi benar di hadapan Tuhan. Dia adalah satu-satunya yang bisa menjembatani jurang pemisah.  Keselamatan melalui perbuatan (perilaku kita) tidak mungkin.

Tetapi mengikuti standar perilaku Yesus karena kita telah diselamatkan dan mengasihi Dia, bukanlah legalisme. Tuhan meminta kita, ‘Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan’ (Yesaya 56: 1). Kita melakukan apa yang benar untuk menghormati Dia yang membayar keselamatan dengan darah-Nya sendiri. Kita melakukannya karena Dia berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15). Kita menurut karena cinta kepada Juruselamat kita.

Begitu kita telah dibaptis dalam Kristus, hidup kita akan sangat berbeda. Rasul Paulus mengatakannya sebagai berikut: “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa” (Roma 6:6, 7). Darah Yesus memutuskan rantai dan membebaskan kita — tidak bebas untuk melakukan apa pun yang kita suka, tetapi bebas dari perbudakan melakukan apa yang salah. Dia memberdayakan kita untuk melakukan apa yang benar.

Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.

3 Yohanes 1:11

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *