“AWASILAH DIRIMU SENDIRI”

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. 1 Timotius 4:16.

Sebagian orang berpikir bahwa ada kebajikan dalam kadar tertentu dalam menyatakan ketidakpuasan terhadap apa saja yang dilakukan oleh orang lain. . . .

Di sini ada Yudas; Kristus mengizinkan dia menjadi anggota geraja, walaupun ia mempunyai tabiat tamak dan rakus. la mempunyai beberapa kebiasaan yang mungkin bisa digunakan untuk memuliakan Tuhan, tetapi ia tidak berusaha untuk mengalahkan kelemahan-kelemahan tabiatnya. Yesus mengajarnya dengan sabar dan lama. . . . la mendapat pelajaran yang sama dengan yang diberikan kepada rasul-rasul yang lain, yang membuatnya benar seandainya ia menggunakan pelajaran itu dengan benar, tetapi ia tidak memelihara hubungan yang benar dengan Surga. Kristus mengetahui keadaannya yang sebenarnya, dan memberikan kepadanya kesempatan untuk bertobat. la menghubungkan Yohanes dengan gereja, bukan karena Yohanes berada di atas rata-rata kelemahan manusia, tetapi agar la bisa memanggilnya ke dalam hati-Nya yang penuh kasih itu. Jikalau Yohanes mengalahkan tabiatnya yang bercacat itu, ia akan berdiri sebagai terang kepada gereja. Petrus, jikalau mau memperbaiki kesalahannya, akan mewarisi janji-janji Allah. Dan Yesus berkata kepadanya, setelah kebangkitan-Nya, walaupun beberapa hari sebelumnya ia menyangkali-Nya, ”Gembalakanlah domba-domba-Ku,” dan “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yoh. 21 :15,16). Sekarang la bisa mempercayai Petrus, karena ia telah memperoleh pengalaman dalam perkara-perkara Tuhan. . . .

Yohanes senantiasa belajar meniru kehidupan Yesus. la belajar di sekolah Kristus. . . . Pelajaran demi pelajaran diberikan Kristus kepada murid-murid-Nya, agar mereka mengetahui kehendak Bapa dan bersinar sebagai terang kepada dunia ini. Yohanes dan Petrus adalah orang-orang yang bisa dipercaya oleh Tuhan, tetapi Yudas tidak demikian. Mereka telah menerima dan memperhatikan pelajaran dan memperoleh kemenangan, tetapi Yudas telah gagal dalam setiap pencobaan. la melihat kesalahannya, tetapi gantinya memperbaiki kesalahan itu, ia membalaskan dendam kepada dirinya oleh mempersalahkan orang di sekelilingnya. . . . Paulus berkata kepada Timotius, “Awasilah dirimu sendiri;” yaitu, carilah Tuhan terlebih dahulu bagi dirimu sendiri. Marilah masing-masing kita memperhatikan diri kita sendiri, menjaga jiwa kita dengan sungguh-sungguh, dan memberikan teladan Kristen kepada mereka yang kita kecam.

 

Inilah Hidup Yang Kekal, 176.

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *