BISAKAH KITA BERDOSA DALAM PIKIRAN?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

 Secara logis, semua kesalahan dimulai dengan pikiran. Selalu seperti ini. Bahkan dosa itu sendiri dimulai dengan pikiran (lihat Yesaya 14:12, 13). Dan Alkitab memberi tahu kita bahwa umat manusia begitu jahat sebelum air bah sehingga “setiap niat dari pikiran hatinya selalu jahat” (Kejadian 6: 5).

 Dalam Matius 5:21, 22, Tuhan kita berkata, “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum.” Yesus sedang membahas bahayanya pikiran-pikiran yang marah. Lebih lanjut, kita membaca di ayat 27 dan 28: “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya”. Tuhan berkata bahwa dosa tidak selalu merupakan tindakan; itu sebuah sikap. Dosa pertama kali terjadinya dosa ada dalam pikiran kita.

 Di lain waktu, Yesus mencantumkan pikiran jahat di antara dosa-dosa yang najis (lihat Markus 7:21-23). Dalam Khotbah di Bukit, Dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara tentang sikap kesombongan dan pikiran berdosa daripada perbuatan yang sebenarnya, karena hampir setiap perbuatan dosa berasal dari memikirkan hal yang berdosa.

 Namun, pikiran yang salah belum tentu merupakan dosa. Jelas, dicobai bukanlah dosa. Selama pencobaan, sesuatu yang salah sedang diusulkan.  Pada titik itu, itu hanya sebuah pikiran.  Tapi hati-hati! Memegangnya dan terus memikirkannya, akan membuat cobaan itu mendapatkan momentum.  Anda tentu ingin  segera menyingkirkan pikiran itu. Kita dapat melakukannya hanya dengan bantuan Tuhan. Untuk melawan dan memadamkan dosa, kita perlu mulai dengan meminta Tuhan untuk membersihkan pikiran kita dan membimbing pikiran kita melalui Roh Kudus.

Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.

Yesaya 55:7

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *