DUA SAKSI MISTERIUS (1)

Pendalaman Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Dalam Alkitab ada “dua saksi misterius”:  Musa mewakili Hukum dan Elia mewakili Para Nabi. Tetapi kita akan membahas topic ini dengan cara yang sangat praktis. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa mereka yang tidak mematuhi kedua saksi ini-FirmanTuhan-berdosa. Pernahkah Anda mendengar tentang dosa? Apakah Dosa itu? Mari kita mendapatkan jawaban dari Alkitab. “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga Hukum Allah. Sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” 1 Yohanes 3:4. Alkitab mendefinisikan dosa sebagai apa Pelanggaran Hukum Tuhan. Dan di mana ada hukum di situ ada dosa.

Jika tidak ada hukum di Indonesia bahwa harus memakai helm ketika naik sepeda motor, bisakah polisi menghentikan Anda karena tidak mengenakan helm? Tidak. Jika tidak ada hukum, setiap pengendara sepeda motor bisa memutuskan (kecuali pertimbangan factor keselamatan) apakah dia ingin memakai helm atau tidak. Pertanyaan: Berapa banyak dari kita percaya bahwa kita memiliki dosa di dalam dunia kita? Pasti kita semua akan mengakui bahwa  kita orang berdosa. Berarti hukum itu harus ada, karena jika tidak ada hukum maka tidak ada dosa, atau kita tidak akan mengenali dosa sebagai sebuah dosa. Alkitab sendiri mengatakan dalam Roma 4:15: “Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.”

Saksi misterius yang akan kita pelajari sekarang adalah tentang hukum. Dalam beberapa pelajaran yang akan datang kita akan melihat saksi lain, Para Nabi. Tetapi untuk pelajaran ini kita akan fokus pada saksi ini – Hukum.

Hanya satu bagian dari Alkitab yang ditulis oleh Allah sendiri, yaitu Sepuluh Perintah Allah. Mari kita baca dari Keluaran 31:18: “Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.”

Dua loh batu, satu berkaitan dengan penyembahan kita kepada Tuhan, dan satunya dengan berkaitan dengan hubungan kita satu sama lain. Jadi siapa yang menulis hukum ini? Tuhan. Bagaimana dia menulisnya? Dengan jari-Nya. Dia menulis dimana? Pada batu untuk menunjukkan sifatnya abadi. Jika kita ingin membuang setiap bagian dari Alkitab, kita tidak seharusnya membuang bagian yang Tuhan tulis sendiri -satu-satunya bagian dalam Alkitab yang ditulis Tuhan sendiri.

Apakah Anda pernah membaca hukum bahwa Allah sendiri penulisnya? Apakah Anda tahu di mana hukum Allah ditemukan? Hukum Allah ditemukan dalam Keluaran 20:3-17, yang disebut dengan Sepuluh Perintah Allah. Sekali lagi bahwa Allah hanya memiliki Sepuluh Perintah.

Sepuluh Perintah Tuhan ini mencakup setiap aspek perilaku manusia. Hukum Allah sangat luas, masing-masing perintah meliputi aspek tertentu dari perilaku manusia. Jadi mari kita mulai membahasnya satu persatu.

1. Keluaran 20:3: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”

Maka Tuhan memerintahkan kita untuk mengutamakan Dia. Anda dapat menjadikan apa pun sebagai allah, contohnya: mobil, sepeda motor, pekerjaan, rumah Anda, keluarga Anda, uang Anda, atau hal lain yang lebih penting dalam hidup Anda daripada Tuhan. Tuhan katakan untuk menjadikan Dia nomor Satu didalam kehidupan Anda.

2. Mari kita melihat hukum yang ke dua sekarang Ayat 4-6 Tuhan berkata: “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas , atau yang ada di bumi di bawah , atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku; tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”

Disini kita memiliki esensi (intisari, bagian paling vital) dari agama yang benar: Tuhan yang penuh kasih yang membawa kita ke mematuhi perintah-perintah-Nya. Yesus hanya mengutip dari perintah ini ketika Ia berkata dalam Yohanes 14:15, “Jikalau kamu mengasihi Aku, maka kamu akan mematuhi segala perintah-Ku.”

Kasih kepada Tuhan selalu membawa kita untuk mematuhi perintah-perintah-Nya. Jadi perintah kedua melarang penyembahan berhala. Menurut perintah kedua, apakah baik-baik saja untuk memiliki patung kecil Buddha atau patung Bunda Maria di rumah Anda dan tunduk menyembahnya? Tidak menurut Perintah ini. Jadi kita seharusnya tidak menyembah berhala apapun sesuai yang dikatakan Alkitab. Bahkan jika itu patung Yesus sekalipun karena Dia tidak meminta kita untuk menyembah-Nya melalui patung-Nya melainkan langsung mengangkat hati kita kepada-Nya.

3. Sekarang kita tiba pada perintah ketiga – ayat 7. “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Apakah kita masih perlu perintah ini? Apa artinya untuk menyebut nama Tuhan dengan sia-sia? Menyebut nama Tuhan dengan sia-sia berarti menggunakannya dengan sia-sia, dengan cara yang ceroboh dalam pembicaraan umum sebagai sumpah serapah. Ini juga mencakup semua umpatan, semua kata makian, kata-kata kasar dan lainnya.

Kita harus selalu berbicara dengan  cara yang hormat apakah kita menggunakan bahasa Inggris, Indonesia, Jawa, Sunda, Betawi, Batak atau bahasa-bahasa daerah lainnya.

4. Perintah keempat. Keluaran 20:8-11 mengatakan: “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat, enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”

Jadi Tuhan berkata bahwa kita perlu untuk menyisihkan satu hari per minggu untuk beristirahat, untuk beribadah. Apakah kita masih perlu perintah itu hari ini? Ya. Beberapa orang bekerja tujuh hari seminggu. Tapi Tuhan berkata, “Tidak, Anda perlu mengambil hari libur. Anda perlu istirahat.”

Kita perlu perintah itu hari ini. Bila kita perhatikan, empat hukum yang pertama berurusan dengan ibadah kita kepada Allah. Enam perintah terakhir berurusan dengan hubungan kita satu sama lain.

 5. Mari kita sekarang baca ayat 12 untuk perintah kelima, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”

Apakah kita masih memerlukan perintah itu hari ini? Bagaimana pendapat Anda para ayah dan ibu? Orang tua perlu mengajar anak-anaknya untuk mematuhi mereka. Kita tidak pernah bisa menghindar dari ketidaktaatan dalam keluarga. Jika kita tidak taat, ibu kita memberitahukan bahwa kita akan “merasakan.” Kita akan merasakan berbagai macam hukuman. Apakah Anda pikir pelajaran yang kita pelajari ini penting? Kita belajar untuk taat. Sekarang kita tidak berbicara tentang memukuli anak-anak, hal itu benar -benar tidak baik. Itu bisa digolongkan sebagai pelecehan anak.

Tapi para orang tua, kita harus mengajarkan anak-anak kita untuk taat. Jika mereka tidak mematuhi kita, apakah Anda berpikir bahwa mereka akan taat kepada Allah? Kemungkinan tidak.

Bagaimana jika orang tua kita menyuruh kita untuk tidak mentaati Allah? Lalu siapa yang harus kita patuhi? Kita harus lebih menaati Allah karena itulah perintah yang utama. Tapi kita tetap diharuskan untuk mencintai, menghormati, dan menghargai orang tua kita.

6. Mari kita beralih ke perintah keenam. Keluaran 20:13 mengatakan, “Jangan membunuh.”

Apakah kita masih memerlukan perintah itu hari ini? Jika kita mengikuti perintah itu, kita tidak akan melihat banyak kasus pembunuhan, perang, dan aborsi.

Bayangkan betapa jauh lebih aman dunia jika kita mengikuti perintah itu. Jangan membunuh, Alkitab mengatakan.

Dan hal itu juga mencakup diri sendiri. Jangan membunuh diri. Anda dapat melakukannya perlahan-lahan, satu semprotan pada suatu waktu. Missal: merokok. Jangan membunuh  perintah Tuhan.

Ini adalah perintah yang sangat luas menjangkau ke banyak praktek atau gaya hidup yang tidak sehat yang mempersingkat hidup.

7. Perintah ketujuh, ayat 14, “Janganlah berzinah.”

Pertanyaan yang sama: Apakah kita perlu perintah itu hari ini? Apakah Anda tahu bahwa sekarang banyak website yang membantu orang yang sudah menikah menemukan seseorang untuk berselingkuh? Kita masih membutuhkan perintah itu saat ini.

Jika kita mengikuti perintah itu, kita tidak akan memiliki semua rumah-rumah tangga yang rusak, dan semua penyimpangan dan imoralitas. Kita bisa sebutkan bahwa perintah ini mengutuk segala urusan seksual terlarang diluar pernikahan dan kegiatan-kegiatannya.

8. Baiklah, perintah kedelapan, ayat 15 sekarang, “Jangan mencuri.”

Kita yakin bahwa kita masih dan selalu perlu dengan adanya perintah 8. Pada tahun 2008 di Amerika, bisnis kehilangan 994.000.000.000 dolar untuk karyawan yang tidak jujur​​. Itu hampir satu triliun dolar yang hilang dalam pencurian kantor! 75% dari semua karyawan mencuri secara teratur dari majikan mereka. Tuhan berkata, jangan mencuri apapun. Itulah salah satu dari Sepuluh Perintah Allah.

9. Perintah Kesembilan, ayat 16, “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.”

Maka Allah hanya meminta kita untuk benar-benar jujur ​​dalam perintah ini. Orang harus dapat mengandalkan kita bahwa kita akan melakukan apa yang kita katakan. Orang harus bisa mengandalkan perkataan Anda, bahwa Anda berarti apa yang Anda katakan. Bayangkan betapa akan menjadi tempat yang berbeda dunia ini jika Anda bisa percaya kata-kata semua orang dan mengetahui bahwa mereka akan menjaga apa yang telah mereka janjikan!

10. Mari kita sekarang beralih ke perintah kesepuluh, ayat 17, “Jangan mengingini rumah sesamamu, jangan engkau mengingini istri sesamamu, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang ada dipunyai sesamamu.”

Kita mungkin tidak mengingini lembu tetangga kita. Tetapi mungkin mobil barunya atau motor barunya. Tuhan berkata, puaslah dengan apa yang Anda miliki. Anda akan menjadi jauh lebih bahagia jika Anda hanya puas dengan apa yang Anda miliki daripada menginginkan apa yang orang lain punya. Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa jika kita ingin bahagia, kita harus mematuhi perintah-perintahNya.

 

Sekarang katakan, apakah ada sesuatu yang salah dengan Sepuluh Perintah Allah? Apakah kita masih membutuhkan itu hari ini? Itu adalah sepuluh kunci untuk kedamaian dan kebahagiaan. Mereka adalah panduan bagaimana mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan.

Itulah mengapa Mazmur 119:1 mengatakan, Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat  TUHAN.” Jika Anda ingin bahagia dan diberkati, Anda perlu mengikuti Sepuluh Perintah-kunci kedamaian dan kebahagiaan.


Mari bagikan artikel ini

2 thoughts on “DUA SAKSI MISTERIUS (1)

  1. Syalom..sejauh yang sy pahami hari sabat jika mengacu dlm kalender yg di pakai secara global adlh hari Sabtu bkn hari minggu..
    Yg menjadi pertanyaan sy slma ini yg di jdkan sabat bkn nya hari Sabtu Tp koq ke hari Minggu.
    Sedangkan dalam firman Tuhan mengatakan perintah kekekalan untuk di laksanakan oleh umat Tuhan..mohon bila pertanyaan sy kurang berkenan dan kurang sopan.. syalom

    1. Terimakasih sdr/sdri Hiwa Talundima sudah menghubungi kami. Ya, betul sekali. Sabat Alkitab hari ketujuh, merupakan Sabtu. Namun fakta bahwa dunia Kekristenan mengadopsi hari Minggu menjadi Sabat, mengajak kita untuk menyelidiki Firman Tuhan lebih dalam lagi. Mari kita uji bersama dari Firman Tuhan.

      Berikut ada beberapa artikel yang bisa menolong dalam pembahasan topik tersebut. Silahkan di cek. Semoga menjadi berkat. Tuhan memberkati.

      http://amazingfacts.id/?s=sabat
      http://amazingfacts.id/?s=minggu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *