Harmonis, persatuan, kesatuan

HARMONIS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Berbuah dalam Roh
Berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Ef 4:3, 4.

Roh Kudus akan bekerja dengan sarana manusia yang berserah; karena inilah maksud Allah. Allah telah membuka pintu antara surga dan dunia, yang tak dapat ditutup oleh kuasa mana pun. Dia memanggil umat manusia supaya murni, suci, kudus agar pekerjaan sekarang ini dapat diselesaikan. Apabila umat Tuhan menempatkan diri mereka dalam hubungan yang baik dengan Tuhan dan satu sama lain, maka akan ada kepenuhan Roh Suci yang cukup harmonis segenap tubuh.

Tidak ada lagi yang lebih melemahkan seperti perpecahan dan perseteruan. Tidak ada lagi yang begitu memerangi Kristus dan kebenaran seperti roh tersebut. “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Mat 7:20). “Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dan mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar. Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemah lembutan” (Yakobus 3:11-13).

“Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang” (lbrani 12: 12-15).

Selama berada di dunia ini, kita harus bersatu satu sama lain. Kemanusiaan dipersatukan dan dipadukan dengan kemanusiaan. Sebagai orang Kristen, masing-masing kita adalah anggota dari kita bersama. Tuhan telah membuat kita demikian, dan bila terjadi kekecewaan, kita tidak boleh memikirkan kejelekan orang lain. Kita adalah anggota dari badan bersama. Dalam ketidak berdayaan dan kekecewaan kita bergumul melawan kesukaran hidup, dan Tuhan telah merancang kita, sebagai putra-putri-Nya, yang disebut-Nya sahabat-sahabat-Nya, untuk saling menolong satu dengan yang lain. Hal ini merupakan satu bagian praktis dari pekerjaan Kekristenan. —Signs of the Times, 7 Feb. 1900.

Kamu Akan Menerima Kuasa, hlm. 80


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *