I AM

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kalimat lengkap terpendek dalam bahasa Inggris adalah “I AM.”

Sementara Musa menggembalakan ternak ayah mertuanya di padang pasir di kaki Gunung Horeb, ia melihat semak yang terbakar. Semak itu menarik perhatiannya karena, meskipun terbakar, namun tidak terbakar. Tiba-tiba suara Tuhan keluar dari semak dan menyuruh Musa untuk kembali ke Mesir untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan. Musa berkata, “Siapa yang harus kuberitahukan kepada mereka, yang mengutus aku?” Tuhan menjawab, “I AM WHO I AM / AKU ADALAH AKU.”

Tuhan tidak membutuhkan definisi, tidak ada pembenaran, tidak ada penjelasan. Begitu saja.

“Mengapa kita mendefinisikan diri kita sendiri dengan keadaan kita atau dengan apa yang kita lakukan untuk mencari nafkah?” tanya pelatih kehidupan Judy Kelly. Kita berkata, saya adalah seorang ibu rumah tangga. Saya seorang murid. Saya seorang ayah. Saya seorang insinyur. Saya seorang dokter. “Sebagai orang Kristen, identitas kita adalah Anak Tuhan,” kata Kelly. “Semua anak Tuhan diberikan karunia, atau talenta, yang dapat digunakan untuk memenuhi peran yang berbeda.” Paulus menggambarkan peran ini sebagai bagian dari tubuh Kristus. Kita ditempatkan dalam peran tertentu—anak laki-laki, anak perempuan, saudara laki-laki, saudara perempuan, namun kita memilih yang lain yakni siswa, istri, ibu, pemilik bisnis, sekretaris gereja, ketua, dll, kata Kelly. Peran kita digunakan hanya untuk mengekspresikan karunia /talenta kita, bukan untuk mendefinisikan siapa kita,” kata Kelly. Ketika kita menggunakannya untuk mendefinisikan siapa kita, kita pasti menetapkan standar yang tidak terjangkau yang kita pikir harus kita capai agar menjadi berharga.

Tetapi I AM menyatakan bahwa kita berharga bukan karena apa yang kita lakukan, tetapi YOU ARE—hanya karena Dia yang telah menciptakanmu.

Engkau tidak akan disebut lagi ‘yang ditinggalkan suami’, dan negerimu tidak akan disebut lagi ‘yang sunyi’, tetapi engkau akan dinamai ‘yang berkenan kepada-Ku’ dan negerimu ‘yang bersuami’, sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami. Yesaya 62:4.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *