KAPAL ES

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada tanggal 22 September 1840, Brighton, Kapten kapal penangkap ikan paus ‘Hope’, mengklaim telah melihat pemandangan yang aneh – sebuah kapal yang telah membeku di Drake Passage dekat Antartika. Setelah naik ke kapal, Kapten Brighton menemukan bahwa kru kapal ‘Jenny’ tersebut telah meninggal beberapa tahun sebelumnya, tetapi tubuh mereka tetap terpelihara dengan sempurna oleh suhu dingin di laut Antartika. Tubuh mereka membeku — beberapa di tempat tidur gantung/hammock dan tampak seperti tertidur. Kapten kapal tersebut sedang duduk di mejanya di depan buku catatannya, pulpennya masih di tangannya. Tulisan terakhir berbunyi: “Tidak ada makanan selama 71 hari. Hanya aku yang masih hidup.” Menurut tanggal tersebut, diketahui bahwa kapal telah mengambang di antara gunung es selama tiga belas tahun.

Meskipun kisah ini tidak berdasar dan kemungkinan hanya legenda penjelajahan antartika, kisah ini sangat menarik.

Apakah gereja kita memiliki masalah suhu? Yesus memperingatkan bahwa gereja-Nya pada akhir zaman akan berpikir bahwa mereka kaya dan tidak membutuhkan apa-apa, tetapi pada kenyataannya mereka “melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang” (Wahyu 3:17). Syukurlah, Yesus juga memberikan solusi: “maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat” (Wahyu 3:18).

Emas yang Yesus maksudkan adalah iman yang penuh kasih, jenis iman yang dapat bertahan melalui cobaan berat. Dia menawarkan kepada kita pakaian putih kebenaran-Nya — kehidupan-Nya terpancar dari dalam diri kita (Yesaya 61:10), tetapi pertama-tama kita perlu melihat kepada Yesus agar mata kita yang buta dapat melihat kondisi kita yang sebenarnya. Ketika kita menyadari bagaimana kesombongan rohani kita telah membutakan kita dan betapa miskinnya kita sebenarnya, kita mungkin bertanya bagaimana orang miskin dapat membeli emas dan pakaian baru. Yesus bermaksud agar kita membeli dari-Nya “tanpa uang” karena Dia telah membayar harganya (Yesaya 55: 1).

Berita baik seperti ini dapat mencairkan hati yang paling keras sekalipun!

Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Wahyu 3:15-16

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *