KASIH DAN KETAATAN: KUNCI MENGIKUTI HUKUM ALLAH DENGAN HATI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Banyak orang percaya bahwa selama seseorang berbuat baik kepada orang lain, ia tidak perlu mengikuti perintah-perintah Allah seperti memegang hari Sabat. Apakah benar seperti itu?

Kasih Dan Ketaatan Kepada Hukum Allah

Sebaliknya, seseorang dapat dengan teguh menaati setiap hukum Allah tetapi mengabaikan roh dan tujuannya, seperti ketika orang-orang Farisi menganggap menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat sebagai suatu kejahatan (Lukas 13:14-16).

Jika hukum Allah adalah kasih (Galatia 5:14), maka kita meninggalkan kasih ketika kita meninggalkan hukum Allah. Demikian juga, kita keluar dari hukum Allah ketika kita tidak lagi tinggal di dalam kasih (Yohanes 15:9, 10).

1 Yohanes 2:5 dengan tegas menyatakan, “Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah.” Jadi, seseorang yang melakukan Firman Allah berarti memiliki kasih. Hal ini sangat masuk akal karena “Allah adalah kasih” (4:8).

Mengikuti Firman Tuhan Dengan Kasih

Sama halnya dengan kebenaran dan kasih, pemisahan antara ketaatan dan kasih adalah suatu kemustahilan di dalam pikiran Allah. Kristus menjelaskan hal ini ketika Ia menasihati jemaat di Efesus untuk “melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mula-mula.”

Yang hilang bukanlah semangat untuk melakukan hukum Allah, melainkan kurangnya kasih kepada orang-orang berdosa yang akan binasa. Seperti yang diperingatkan dalam Matius 24:12, “Karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”

Hasil dari kembali kepada “kasih yang mula-mula” adalah bahwa gereja akan melakukan “pekerjaan yang mula-mula”. Ketika seseorang mengasihi Yesus, ia pasti mengasihi orang lain dan tindakannya, baik kepada Allah maupun kepada manusia akan menggambarkan kasih yang sesuai.

Bertobat Dan Kembali Kepada Kasih Kristus

Cara yang digunakan Kristus untuk memerintahkan gereja agar kembali kepada “pekerjaan pertamanya” adalah dengan “mengingat” dan “bertobat”. Ketika Anda mengingat bahwa Sang Firman rela mati untuk kejahatan yang telah dan masih Anda lakukan (Yohanes 1:1, 10, 11), maka kasih akan bertumbuh di dalam hati Anda. Inilah mukjizat Injil.

Perhatikan juga belas kasihan Yesus dalam memberikan kesempatan kepada gereja untuk bertobat, dengan peringatan yang cukup mengenai apa yang akan terjadi jika gereja tidak bertobat: “Kaki diannya” akan disingkirkan; ia tidak akan lagi menjadi wakil Kristus sebagai ‘terang dunia’ (Matius 5:14; Yohanes 8:12).

Tuhan, selidikilah dosa-dosa hatiku agar aku tidak menjadi orang yang tidak mengasihi dan tidak taat. Kiranya saya dapat menunjukkan kasih saya kepada-Mu dan kepada orang lain dengan mengikuti Firman-Mu.

Untuk Studi Lebih Lanjut: Yohanes 7:17; Efesus 2:10; Yakobus 2:14-18

Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jakalau engkau tidak bertobat. Wahyu 2:5.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *