Kehidupan Dua Kali Lipat

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

yesus-kekuatanPersekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus. I Yohanes 1:3.

Tidak ada yang lebih dibutuhkan dalam pekerjaan kita daripada hasil-hasil hubungan dengan Allah yang praktis, Kita harus menunjukkan dalam kehidupan sehari-hari bahwa kita memiliki kedamaian dan perhentian pada Juruselamat. DamaiNya dalam hati akan bersinar pada wajah. … Hubungan dengan Allah akan menjadikan tabiat dan kehidupan itu mulia. Manusia akan mengetahui tentang kita, sama seperti murid-murid pertama, bahwa kita telah bersama-sama dengan Yesus. Ini akan memberi kuasa kepada pekerja yang tidak ada lain lagi yang dapat memberikannya. Dengan kuasa ini ia tidak boleh mem biarkan dirinya sendiri tersesat. Kita harus menghidupkan kehidupan dua kali lipat kehidupan yang berpikir dan bekerja, kehidupan yang berdoa diam-diam dan bekerja dengan tekun.

Semua yang sedang menempuh pendidikan Allah membutuhkan saat yang tenang untuk berhubungan dengan hati mereka sendiri, dengan alam dan dengan Allah. … Secara perorangan kita harus mendengar Dia berbicara kepada hati. Bilamana setiap suara lain disingkirkan, dan di dalam ketenangan kita menunggu di hadapanNya, maka berdiamnya jiwa semakin memperjelas suara Allah. Ia meminta kita “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah.” Mzm 46:11. Inilah persiapan yang tepat bagi semua yang bekerja untuk Allah. Ditengah-tengah hiruk-pikuk orang banyak, dan ketegangan kegiatan hidup yang meningkat, barangsiapa yang disegarkan sedemikian rupa akan dikelilingi dengan udara yang cerah dan darnai, Ia akan menerima berkat yang baru baik kekuatan badani maupun pikiran. Hidupnya akan harum semerbak, dan akan menyatakan kuasa ilahi yang akan mencapai hati manusia.

Banyak orang yang walaupun mereka mengadakan kebaktian, gagal menerima berkat hubungan yang sejati dengan Allah. Mereka sangat tergesa-gesa. Dengan langkah terburu-buru mereka menerobos lingkaran hadirat Kristus yang mengasihi, untuk sejenak berhenti di dalam daerah yang suci, tetapi tidak menunggu nasihat. Mereka tidak mempunyai waktu tinggal dengan Guru ilahi. Mereka kembali kepada pekerjaan mereka dengan pikulan mereka.

Para pekerja tidak pernah dapat mencapai kemajuan yang tertinggi sebelum mereka  mempelajari rahasia kekuatan. Mereka harus memberi waktu pada diri sendiri untuk berpikir, berdoa, sambil menunggu Allah memberikan kuasa badani, pikiran dan rohani yang baru. Mereka memerlukan pengaruh RohNya yang meninggikan. Dengan menerima ini, mereka akan menjadi tangkas oleh kehidupan yang segar.

 

Maranata Hal.125


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *