KETIKA ALKITAB MENGATAKAN BABEL TIDAK AKAN PERNAH DIBANGUN KEMBALI, APAKAH ITU HANYA SIMBOL?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Babel/Babilon adalah musuh bangsa Israel. Yesaya memberitahukan tentang bangsa ini ketika dia menjelaskan bagaimana kota ini akan dihancurkan oleh bangsa Media, “tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada penghuni turun-temurun; orang Arab tidak akan berkemah di sana, dan gembala-gembala tidak akan membiarkan hewannya berbaring di sana; tetapi yang akan berbaring di sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung hantu; burung-burung unta akan diam di sana, dan jin-jin akan melompat-lompat” (Yesaya 13:20, 21).

Babel dalam buku Wahyu menjadi simbol bagi organisasi-organisasi keagamaan yang telah murtad, yang menentang Kristus dan umat-Nya, terutama di akhir zaman. Dalam Wahyu 14, kita membaca tentang kejatuhan Babel dalam pekabaran malaikat kedua. Wahyu 18 memperluas kehancurannya dengan “teriakan nyaring” yang terakhir kali untuk “keluar darinya” sehingga orang-orang tidak ikut serta dalam kehancuran finalnya.

Sedangkan Wahyu 17 menggambarkan Babel sebagai “ibu dari pelacur” (ay. 5) dan pelacur yang dibinasakan, Wahyu 18 menggunakan metafora kota kaya yang dihancurkan. Meskipun istilah “Babel” telah digunakan selama berabad-abad untuk menggambarkan berbagai organisasi yang menentang Allah, Babel modern berarti gereja-gereja Kristen yang murtad yang telah menyimpang dari “injil kekal”, termasuk kemurtadan Roma pada abad-abad permulaan dan Protestantisme yang sudah juga bergeser.

Salah satu penguasa modern Irak, Saddam Hussein, ingin membangun kembali kota ini dengan tujuan untuk membatalkan nubuatan Alkitabiah ini. Usahanya terganggu oleh perang. Dia sekarang sudah mati, dan tempat wisatanya sekali lagi ditutupi gurun.

Mereka yang menerima panggilan dan memisahkan diri dari Babel rohani di akhir zaman, yang menjadi pembawa kabar peringatan yang terakhir ini, akan menjadi seperti cahaya yang “menerangi” bumi dengan kemuliaan (Wahyu 18:1). Hamba-hamba Tuhan ini akan mengumandangkan panggilan terakhir surga kepada dunia.

Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci. Wahyu 18:2.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *