PENJELAJAH AMAZON

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Orang mengatakan itu mustahil dilakukan, namun Ed Stafford memutuskan untuk melakukannya. Setelah meninggalkan dinas militer, kapten tentara Inggris berusia 34 tahun itu menjadi bosan dengan kehidupan kantor. Jadi ketika seseorang mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang pernah berjalan sepanjang sungai Amazon, dia menanggapinya sebagai tantangan. Ed memulai perjalanannya pada 2 April 2008, meninggalkan Samudra Pasifik di Peru Selatan. Teman seperjalanannya, Luke Collyer, pulang ke rumahnya setelah hanya tiga bulan. Dalam perjalanannya, ia merekrut Sanchez Rivera, seorang pekerja kehutanan Peru berusia 31 tahun dan keduanya melanjutkan perjalanan bersama.

Pada awalnya, Stafford menduga bahwa perjalanannya akan memakan waktu sekitar satu tahun, tetapi dia segera menyadari bahwa itu sulit. Setiap langkah sepanjang 4.200 mil adalah satu pertempuran. Stafford dan Rivera bergelut dengan piranha, ular anaconda raksasa, pusaran air, arus banjir, hujan tanpa henti, nyamuk dan penyakit. Mereka menghindari buaya caiman yang panjangnya 18 kaki dan banyak kali kelaparan.

Mereka hidup dengan memakan piranha dan isi palem, dengan sesekali berhenti untuk membeli perbekalan di desa-desa di sepanjang sungai. Tetapi ancaman terbesar adalah penduduk asli teritorial yang dianiaya selama beberapa dekade, penduduk desa ini sering tidak percaya dan sering melakukan kekerasan. Namun demikian, selama dua setengah tahun, Stafford tanpa henti berjalan dengan susah payah, berenang, memanjat di sepanjang tepi sungai, sering kali harus merintis jalannya selangkah demi selangkah dengan parang.

Hanya satu hari sebelum mencapai tujuannya, Stafford ambruk di pinggir jalan, tubuhnya sangat lelah sehingga ruam di sekujur tubuhnya . Namun, setelah beberapa jam istirahat, dia kembali berdiri dan teruskan perjalanan. Lima puluh tiga mil kemudian, pada 9 Agustus 2010, Ed Stafford dengan penuh semangat, berlari ke Samudra Atlantik di Pantai Crispim di Brasil utara. Dia adalah orang pertama yang berjalan di sepanjang Sungai Amazon, dari Pasifik ke Atlantik.

Kadang-kadang kehidupan Kristen bisa tampak seperti perjalanan yang sulit dan tanpa akhir, tetapi ingatlah, semua rintangan dapat dilalui bersama Kristus. Paulus mendorong orang-orang Roma melalui ayat ini: “penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18). Ayo maju terus kawan, karena perjalanan kita sebentar lagi akan selesai!

Dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 3:14.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *