Mengutamakan kejujuran

MENGUTAMAKAN KEJUJURAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Di antara orang Amerika yang disurvei tentang kejujuran.

data hasil survei

Dengan dilakukannya survei tersebut, maka data hasil survei yang diperoleh adalah 52 persen mengatakan berbohong tidak pernah dibenarkan; 65 persen mengatakan bahwa terkadang boleh saja berbohong agar tidak menyakiti perasaan seseorang. Dua belas persen orang dewasa mengakui bahwa mereka kadang-kadang berbohong.

Namun, ketika ditanya, “Apakah Anda pembohong?” 97 persen mengatakan “Tidak.” Tiga persen yang mengaku berbohong, diuji untuk dievaluasi kejujuran mereka yang sebenarnya dan ternyata 28 kali lebih jujur ​​daripada orang yang menyangkal berbohong.

jujur dengan diri sendiri

Sangat sedikit orang—jika ada—yang 100 persen jujur. Bahkan orang Kristen dan orang lain yang berkomitmen untuk jujur ​​kadang-kadang tertangkap basah dan berbicara sesuatu yang kurang dari kebenaran.

Mereka dalam kebingungan, mereka ingin menjaga agar tidak menyakiti perasaan orang lain, tetapi disaat yang sama ingin supaya jujur dengan diri sendiri. Di lain waktu mungkin, mereka tidak sepenuhnya jujur ​​dengan diri mereka sendiri.

Kita selalu berurusan dengan orang yang tidak jujur. Dan kita semua, pada suatu waktu dalam hidup kita, telah berlaku tidak jujur. Sering kali ketidakjujuran menyakiti orang lain; terkadang itu hanya menyakiti orang yang tidak jujur.

Betapa pentinya mengutamakan kejujuran, karena dari setiap kejujuran yang terkecil sekalipun dalam hidup kita, dapat membantu kita membiasakan diri untuk berkata dan berlaku jujur.

salah satu sifat allah

Tetapi ketidakjujuran selalu menyakiti Tuhan karena ini adalah salah satu sifat Allah yaitu kebenaran. Alkitab berkata, “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenanNya.” (Amsal 12:22).

Berbohong datang secara alami pada manusia. “Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? (Yeremia 17:9).

Satu-satunya cara untuk menaklukkan hati yang penipu adalah dengan membiarkan Tuhan menggantikannya dengan hati yang murni dari Juruselamat kita. Dia bersedia mengubah kita hari ini.

Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu. Mazmur 120:2.

 

 

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *