MENGAPA MATIUS DAN LUKAS BERBEDA DALAM MENULISKAN SILSILAH YESUS?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Penulis Matius dan Lukas sedang berkomunikasi dengan dua kelompok pembaca yang berbeda, sehingga pendekatan penulisan silsilah Yesus diambil dari sudut yang berbeda. Matius menulis kepada audiens Yahudi dan menetapkan Yesus sebagai Mesias melalui garis keturunan Abraham dan Raja Daud, dua leluhur yg paling menonjol dalam sejarah Israel. Matius membantu meyakinkan orang bahwa Kristus adalah Yang Diurapi dari Allah, yang dinubuatkan dalam Kitab Suci. Dia mengikuti garis Yusuf, ayah duniawi Yesus.

Lukas, seorang tabib, kebanyakan menulis kepada orang-orang bukan Yahudi dan mengikuti garis keturunan Yesus sampai ke Adam, yang adalah “anak Allah.” Dengan kata lain, Kristus terkait tidak hanya dengan orang-orang Yahudi, tetapi dengan seluruh umat manusia. Karena Maria mengandung melalui Roh Kudus, ada pertanyaan apakah Tuhan menempatkan esensi DNA Yusuf ke dalam Yesus. Baik Matius maupun Lukas berhati-hati untuk tidak secara tegas mengaitkan Yesus sebagai anak Yusuf yang sebenarnya; Lukas menggunakan frasa “seperti yang seharusnya.” Diyakini bahwa garis keturunan Lukas mengikuti ayah Maria atau ayah mertua Yusuf.

Ahli silsilah kuno tidak melacak atau mengkategorikan garis keturunan dengan cara yang sama seperti yang kita lakukan. Seringkali, seorang kakek masih disebut sebagai ayah dari seorang cucu. Seorang anak laki-laki bisa menjadi keturunan laki-laki mana saja. Tidak setiap generasi selalu terdaftar. Silsilah “empat belas” generasi, digunakan Matius untuk membantu mengaitkan Yesus dengan Daud. Dalam bahasa Ibrani, nilai numerik nama Daud adalah 14.

Akhirnya, mari kita ingat bahwa rasul Paulus memperingatkan kita untuk jangan “sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman” (1 Timotius 1:4). Saya senang bahwa keselamatan saya didasarkan pada adopsi spiritual saya. Paulus menulis, “Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham” (Galatia 3:7).

Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli. Lukas 3:23.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *