MENJAGA BUNGA MAWAR MATI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Bertahun-tahun yang lalu di Kekaisaran Rusia kuno, raja yang berkuasa, Nicholas II, sedang berjalan-jalan di taman-taman istananya yang luas ketika ia menemui seorang penjaga yang berdiri dengan sigap di sudut terpencil dari taman yang luas dan indah itu. “Apa yang kamu jaga?” tanya penguasa yang ingin tahu itu. “Sejujurnya, Oh Kaisar yang Mulia, saya tidak tahu, tetapi kapten penjaga memerintahkan saya ke pos ini,” jawab penjaga itu.

Tsar Nicholas kemudian memanggil kapten dan bertanya lebih lanjut tentang mengapa menempatkan penjaga di tempat itu, lalu apa yang dijaga. Kapten penjaga menjawab, “Oh Kaisar Besar, ada peraturan tertulis yang dengan jelas menyatakan bahwa penjaga harus ditugaskan ke sudut itu setiap saat dan ini telah dilakukan sejak saya pertama kali bekerja.” Tsar yang penasaran kemudian memerintahkan penyelidikan untuk mencari tahu mengapa ditempatkan penjaga di tempat itu.

Arsip istana dibuka dan akhirnya ditemukanlah jawaban. Bertahun-tahun sebelumnya, Catherine yang Agung menanam bunga mawar yang indah di sudut itu, dan dia dengan tegas memerintahkan penjaga untuk ditempatkan di sana untuk menjaganya agar tidak ada yang mengganggu atau merusaknya. Sekarang, seratus tahun kemudian, meskipun tanaman bunga mawar telah jauh sebelumnya mati, para penjaga masih menjaga sudut tanah yang sekarang tandus, meskipun tidak ada yang tahu mengapa!

Tradisi iman bisa berharga. Tradisi keagamaan mungkin berguna dalam melestarikan pengalaman pengalaman khusus atau hal-hal yang baik yang diturunkan oleh keluarga atau budaya. Namun, kita harus bijaksana dengan tradisi yang kita lakukan apalagi kita menggunakan banyak waktu untuk memeliharanya! Banyak agama dengan gigih mempertahankan ritual yang telah kehilangan makna. Orang-orang mungkin setia mempertahankan tradisi tetapi mereka tidak tahu mengapa dan apa yang menjadi alasan dibalik itu.

Ada keprihatinan yang lebih serius mengenai tradisi yang Yesus peringatkan kita. Jika suatu kebiasaan bertentangan dengan perintah-perintah Allah, itu harus dibuang. Kristus memberi tahu kita bahwa memegang tradisi seperti itu menjadikan “firman Allah… tidak berlaku” (Markus 7:13). Merupakan ide bagus untuk menyelidiki kembali tradisi yang kita jaga. Apakah mereka bertentangan dengan hukum Allah? Jika demikian, kita sedang berjalan menjauh dari Alkitab. Hal ini sama halnya dengan penjaga yang terus berjaga di atas tanaman bunga mawar yang telah lama mati.

Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.

Markus 7:7-8

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *