MENJAGA HUBUNGAN DALAM KELUARGA BARU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Segera setelah pasangan mengatakan, “Saya setuju,” pada hari pernikahan mereka, mereka mendapatkan lebih dari sekadar pasangan baru. Perkawinan mereka menambah keluarga mereka termasuk mertua. Memiliki orang tua baru bisa menjadi pengalaman yang luar biasa, dan banyak orang mengembangkan hubungan dekat dengan mertua mereka. Pertimbangkan ikatan erat antara Rut dan Naomi (Rut 1:6). Namun itu juga merupakan transisi yang bisa penuh dengan konflik dan gejolak.

Semua orang tua merasa enggan untuk membiarkan anak-anak mereka pergi. Tetapi jika tidak bijaksana bersikap, ikatan baru antara pasangan bisa rusak. Ada lingkaran suci di sekitar rumah tangga dan orang tua tidak boleh merusak persatuan yang ada antara suami dan istri. Orang tua harus menghormati batasan-batasan ini dan hindari melangkah ke tempat yang tidak diundang.

Tujuan Anda sebagai orang tua adalah untuk mendewasakan, bukan menjaga putra atau putri Anda agar mereka tetap terus bergantung. Berikut adalah beberapa saran: Berdoalah untuk pasangan anak-anak Anda, terima siapa mereka, dan hanya memberi nasihat jika diminta. Jangan menaruh harapan Anda pada mereka, dan biarkan mereka membuat keputusan. Ingatlah bahwa Anda juga tidak membesarkan anak dengan sempurna.

Tetapi pasangan yang sudah menikah juga dapat membantu situasi ini dengan bersabar. Pertama, ingatlah bahwa mertua Anda bukan orang tua kandung Anda, dan jangan menaruh harapan yang tidak realistis pada mereka. Berusahalah untuk memahami perspektif mereka, dan jangan mencoba mengubahnya. Tetapkan batasan yang sehat dan mintalah bantuan pasangan Anda. Alkitab berkata, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! ” (Roma 12:18).

Ada pemisahan antara orang tua dan anak-anak yang Allah tetapkan sejak mulanya. Yesus mengulangi petunjuk ini, seperti yang dilakukan rasul Paulus: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Efesus 5:31). Adalah baik bagi orang tua dan mertua untuk menghormati nasihat Tuhan.

Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu. 1 Tesalonika 4:11.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *