MENJAWAB PANGGILAN TUHAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Lalu bagaimana kisahnya Elisa dalam menjawab panggilan Tuhan melalui Nabi Elia? Apakah dia akan menerima atau menolaknya?

Masa kekeringan dan kelaparan

Selama tiga setengah tahun masa kekeringan dan kelaparan, keluarga Safat sudah mengetahui misi Elia sang nabi, dan Roh Allah mengesankan hati Elisa ketika Elia melemparkan jubahnya kepada dia.

Inilah tanda bahwa Allah telah memanggil dia menjadi pengganti Elia. Ia mengejar sang nabi dan sambil mengejarnya, minta diberikan waktu untuk memberitahu orangtuanya dan memberi salam perpisahan kepada keluarganya.

Jawaban Elia adalah, “Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.” Ini bukanlah penolakan, tetapi ujian. Jika hati Elisa melekat pada keluarganya dan keuntungan-keuntungannya, maka ia bebas untuk tetap tinggal di sana. Tetapi Elisa sudah siap mendengar panggilan Allah.

tinggalkan segala sesuatu

Kalau saja Elisa bertanya kepada Elia apa yang diharapkan dari dia, apa pekerjaannya kelak, maka ia tentu akan menjawab, Allah tahu; Ia akan memberitahukan padamu. Jika kau menunggu Tuhan, maka Ia akan menjawab setiap pertanyaanmu.

Kamu bisa datang bersamaku jika kamu memiliki bukti bahwa Allah telah memanggilmu; kalau tidak, bersabarlah. Datanglah bukan hanya karena aku telah memanggilmu. Ketahuilah sendiri bahwa Allah mendukungmu, dan bahwa suaraNyalah yang kamu dengar.

Jika kamu menganggap segala sesuatu tak berguna agar kamu bisa memenangkan Kristus, datanglah. Panggilan Elia [kepada Elisa] sama dengan penugasan Kristus kepada pengusaha muda yang diminta meninggalkan segala sesuatu, kekayaan, kenyamanan, dan kesenangan dan mengikut Yesus. 

lakukan sepenuh hati

Tetapi dengan panggilan Kristus timbullah pertanyaan: Akankah kita, seperti Musa, dengan senang hati menerima celaan karena kekayaan Kristus yang lebih besar daripada harta benda di Mesir? Tuhan tidak akan menerima pelayanan yang setengah hati. 

Jika kita terus mengikuti Tuhan, dengan senang hati, maka kita akan mengetahui bahwa “perkaraNya disiapkan seperti fajar.” Jika kita memutuskan untuk menuruti Kristus, maka kita akan menjawab panggilanNya, “Jika ada orang yang mau mengikuti Aku, biarlah ia menyangkal dirinya sendiri, dan mengambil salibnya, dan mengikut Aku.”

Pekerjaan Allah adalah keutuhan yang sempurna, penting agar pekerja Kristus membawa serta Tuhan bersamanya dalam setiap aspek pekerjaan. Apa pun yang dilakukan harus dilakukan dengan ketepatan dan ketelitian yang tahan uji. Hati harus ada dalam pekerjaan itu.

Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. 1 Raja-raja 19:21.

-Suara Hati Nurani Hlm. 258-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *