MERAH KIRMIZI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Scarlet atau kirmizi adalah warna merah cerah dengan rona oranye. Kadang-kadang digunakan sebagai warna api tetapi sering digunakan untuk menggambarkan warna darah. Penggunaan kata dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan warna dimulai pada tahun 1250.

Kirmizi adalah warna yang populer. Warna ini digunakan dalam pakaian akademik di Inggris untuk orang-orang yang dianugerahi gelar doktor dan gaun sarjana di universitas kuno Skotlandia. Di Amerika Serikat, warna kirmizi juga digunakan pada jubah akademik untuk menunjukkan gelar dalam beberapa bidang teologi. Scarlet/kirmizi juga digunakan dalam seragam militer. Warna Korps Marinir Amerika Serikat adalah kirmizi dan emas. Warna ini juga adalah warna sekolah resmi untuk banyak institusi pendidikan dan warna resmi untuk puluhan tim olahraga.

Kata kirmizi ini juga banyak digunakan dalam literatur. Kita semua pernah mendengar tentang ‘The Scarlett Letter’ dan ‘Scarlett O’Hara’ dalam novel ‘Gone With the Wind’. ‘Scarlet’ adalah majalah wanita di Inggris, nama vokalis, nama band musik Amerika, nama perusahaan telekomunikasi, nama tim rugby Welsh dan nama kamera. Kirmizi bahkan adalah nama jenis penyakit infeksi streptokokus yang disebut “Demam Scarlet.”

Alkitab berbicara tentang warna kirmizi (juga disebut merah tua/crimson). “Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. 28Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. 29Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: ‘Salam, hai raja orang Yahudi!’”(Matius 27:27-29).

Mengapa Kristus memakai jubah kirmizi? Yesaya menggambarkan dosa-dosa Israel dengan warna “kirmizi” dan “crimson/merah tua”. Yesus menanggung dosa kita ke atas diri-Nya. Dia memikul kesalahan kita di pundak-Nya. Scarlet adalah warna yang populer dan umum yang menggambarkan kondisi dosa kita. Kita harus bersukacita karena Kristus mengenakan kain kirmizi agar kita boleh disucikan. “Basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju” (Mazmur 51:9).

Marilah, baiklah kita beperkara! Firman Tuhan. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Yesaya 1:18.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *