NELAYAN TUHAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Para peneliti yang mempelajari penglihatan ikan walleye menemukan bahwa oranye adalah warna yang paling terlihat oleh ikan walleye, diikuti oleh kuning dan kuning hijau. Anehnya, merah adalah warna yang paling tidak terlihat. Tidak heran Anda menemukan begitu banyak umpan oranye dan kuning kecokelatan di kotak pancing pemancing walleye yang cerdas.

Fakta menarik lainnya tentang ikan walleye adalah penurunan tingkat cahaya yang tiba-tiba, memicu mereka untuk menggigit. Itu menjelaskan mengapa ikan biasanya ‘hidup’ tepat saat matahari menghilang di bawah cakrawala saat intensitas cahaya berkurang dengan cepat. Ini juga menjelaskan gigitan yang dimulai ketika awan gelap sebelum badai datang.

Waktu terbaik untuk menangkap ikan walleye adalah lima sampai tujuh minggu setelah ikan selesai bertelur. Saat itulah ikan betina besar, kelaparan setelah tidak makan selama hampir dua bulan, pergi mencari makanan. Dan dengan pasokan baitfish/ikan kecil yang sedikit, mereka akan memakan hampir semua umpan yang Anda lemparkan.

Mungkin Anda tidak dapat memikirkan sesuatu yang lebih membosankan daripada memancing, tetapi banyak dari murid pertama Yesus adalah nelayan. Pertama kali mereka mendengar Yesus, Dia meminta mereka untuk mendorong perahu mereka ke danau dan menurunkan jala mereka. Di dalam mereka tertawa, “Apa yang Dia ketahui tentang memancing? Kamu tidak menangkap banyak ikan di siang hari!” Tapi mereka melakukan perintahnya. “Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.” (Lukas 5:6).

Perus dengan tepat menanggapi tangkapan ikan yang menakjubkan ini. “Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: ‘Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.’” (ayat 8. Yesus menjawab, “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia” (ay. 10). Nelayan yang sombong ini tidak siap untuk melayani Master Nelayan sampai dia direndahkan. Kita paling siap untuk pergi ‘menjala’ ketika kita menyadari keterbatasan kita dan bersedia mendengarkan Pencipta ikan dan manusia.

Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. Lukas 5:11.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *