PEGULAT DARI SURGA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Lalu kata orang itu: ‘Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang’” Kejadian 32:28.

Pernahkah Anda memperhatikan suatu gambaran yang aneh bagaimana caranya Alkitab menentukan umat pilihan Allah, orang-orang Yahudi, di dalam buku Perjanjian Lama? Nenek moyang mereka yang terkenal adalah Abraham, seseorang dengan kemenangan iman (ditambah juga dengan kelemahan-kelemahan manusia). Kita berharap umat pilihan itu akan disebut sebagai “anak-anak Allah,” tetapi justru mereka itu di mana-mana disebut sebagai “anak-anak Israel.”

Israel? Itu adalah nama lain dari Yakub, contoh dari penipuan di dalam buku Perjanjian Lama. Dia menipu ayahnya yang sudah tua dan buta; dia menipu saudara lelakinya, Esau; dia menipu pamannya Laban. Bagaimana mungkin Allah dapat melewatkan Abraham dan malahan memilih nama dari karakter yang meragukan ini sebagai nama dari umat-Nya?

Jawabannya adalah kasih karunia Allah telah melakukan bagi Yakub sebagaimana yang telah Dia lakukan terhadap para penipu dan para berandal di sepanjang Zaman, dan Dia masih melakukannya pada zaman sekarang: Dia memberikan mereka kesempatan kedua, dan kesempatan yang ketiga, dan kesempatan yang keempat. Dan Allah tetap mengasihi mereka, tetap memanggil mereka untuk kembali, mengangkat mereka dari tanah di mana mereka telah jatuh dan jatuh lagi, tetap membiarkan mereka belajar sampai mereka menjadi bijak dan membiarkan diri-Nya menjadi Tuhan di dalam kehidupan mereka. Maka kemudian mereka akan jadi berbeda, diubahkan, menjadi manusia—pria dan wanita—yang baru. Yakub menjadi Israel.

Allah lelah bekerja dalam diri Yakub dalam waktu yang lama, lama sekali. Mungkin Yakub masih sedang mulai menjadi bijak, tetapi kemudian semuanya mencapai puncaknya di suatu malam. Dia sedang kembali ke Kanaan, kembali seorang pria kaya, dengan dua orang Istri, 11 putra dan seorang putri, dengan kerumunan ternak dan hewan peliharaan. Tetapi kemudian dia menerima pesan yang menciutkan hatinya. Esau sedang mendatanginya untuk bertemu dengan membawa 400 orang! Dia mengirimkan para wanita, anak-anak, dan ternak-ternaknya untuk menyeberang Sungai Yabok, dan dia merencanakan untuk melewatkan malam itu seorang diri di dalam doa permohonan karena putus asa.

Tiba-tiba saja dia diserang. Seorang lelaki menangkap dan bergumul dengannya. Yakub bergumul untuk mempertahankan hidupnya; namun sementara pergumulan itu berlangsung terus dan terus,    dia mulai menyadari bahwa ini bukanlah orang biasa dengan siapa dia sedang berhadapan. Sesungguhnya bukan manusia biasa! Memang Dia adalah Yesus, yang masih tetap mendatangi kita, yang bergumul untuk membawa kita kepada kehidupan yang baru yang Dia tawarkan.

Yakub berhasil menemukan hidup baru itu, dan dengan kehidupan yang baru itu terdapat juga nama yang baru, Israel, yang berani “dia bergumul dengan Allah.”

Ps. William G. Johnsson – Hati yang Berlimpah Kasih Karunia, hlm. 115

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *