PELAHAP

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kawanan belalang telah mengganggu umat manusia selama ribuan tahun. Setiap benua kecuali Antartika, telah dihancurkan pada satu waktu atau lainnya oleh berbagai spesies belalang perampok ini. Di Afrika, sekawanan belalang gurun bisa berjumlah 18 miliar, yang biasanya hidup hanya tiga sampai enam bulan.

Ini menambahkan hingga 50.000 ton belalang yang dapat memakan vegetasi sebanyak beratnya sendiri setiap hari. Kawanan ini dapat menyebabkan negara kehilangan pendapatan pertanian yang sangat besar, dan bahkan dapat menyebabkan kelaparan. Selama malapetaka, belalang dapat menyebar di area yang sangat luas sekitar 25 juta mil persegi, dan melakukan perjalanan sejauh 120 mil dalam sehari.

Dalam kitab Yoel pasal 2, nabi Yoel menggambarkan wabah belalang: “… suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat… Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput” (ayat 2, 3).

Jadi apa yang menyebabkan kawanan belalang? Biasanya belalang tidak berbahaya dan lebih suka menyendiri. Namun, mereka kadang-kadang mengalami perubahan kepribadian yang radikal, yang disebut gregarisasi. Para peneliti menemukan bahwa dalam kondisi ideal tertentu, ada persentase yang luar biasa dari belalang ini yang menetas dan berkumpul dalam jumlah besar untuk mencari makanan. Kehadiran belalang lain (faktor tekanan teman sebaya?) mengubah belalang yang menyendiri menjadi belalang yang suka berteman.

Sementara penglihatan dan penciuman belalang lain berperan dalam gregarisasi, rangsangan yang paling penting adalah kontak fisik bulu kaki mereka dengan belalang lainnya. Ini tampaknya yang memicu perilaku mereka, sehingga mereka melakukan perjalanan dengan jarak yang sangat jauh dan menyerang daerah baru, terus-menerus mencari makanan, makanan, dan lebih banyak makanan.

Alkitab mengajarkan bahwa manusia juga dapat menjadi tamak karena tekanan teman sebaya. Yakobus mengatakan bahwa manusia membunuh, berkelahi, dan berperang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tapi keserakahan bisa merenggut nyawa sendiri! “Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.” (Amsal 1:19). Jika kita meminta kepada-Nya dengan motivasi yang benar, Tuhan dengan senang hati menyediakan apa yang kita butuhkan.

Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Yakobus 4:3.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *