PEMBERSIHAN TERAKHIR

Pendalaman Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Paparan sampah radioaktif tingkat tinggi dari sebuah pembangkit nuklir dapat membunuh Anda dalam hitungan menit Dosis signifikan dari radiasi ion ini merusak DNA, menghalangi sel untuk membelah dan tumbuh secara normal Sayangnya, bahan berbahaya ini tidak bersih dalam semalam; plutonium misalnya, memiliki waktu paruh 24 000 tahun Jumlah bahan pembasmi kehidupan ini meningkat hingga sekitar 12 000 metrik ton setiap tahun, dan di mana meletakkan semua bahan itu telah menjadi sebuah krisis utama dunia Sementara para ilmuwan telah menyarankan berbagai penyelesaian, tidak satu penyelesaian pun yang tanpa risiko Sebagian orang menyarankan untuk mengirimkannya ke luar angkasa, tetapi sebuah roket yang bermuatan bahan radioaktif yang meledak di atmosfer akan amat menghancurkan Maka, saat ini, sebagian besar orang percaya bahwa menguburkan bahan tersebut di bawah tanah adalah pilihan manusia yang terbaik.

Dosa adalah sesuatu seperti sampah radioaktif, hanya lebih buruk Setiap manusia sejak Penciptaan telah terinfeksi oleh racun dosa yang mematikan Rencana Tuhan adalah untuk membersihkannya dari alam semesta untuk selama-lamanya, dan Ia telah melambangkan proses ini melalui pelayanan harian di dalam bait suci di bumi Melalui darah binatang korban yang dicurahkan, dosa secara simbolis dibersihkan dari si pendosa dan dipindahkan ke bait suci

Lalu apakah yang terjadi dengan semua dosa yang sekarang diletakkan di dalam bait suci Tuhan? Seperti menyimpan sampah radioaktif jauh di bawah tanah, dosa itu mungkin tidak tampak dalam pemandangan untuk sementara, namun masih merupakan sebuah ancaman.

Dalam bagian ini, Anda akan mempelajari bagaimana rencana Tuhan melampaui pembersihan dosa secara sementara dari si pendosa Anda akan menemukan bagaimana Tuhan, suatu hari kelak, akan memurnikan alam semesta ini secara permanen dari dosa Tidak akan ditemukan lagi jejak mematikannya—tidak di mana pun.

Hari Pendamaian

Sekali dalam setahun, sebuah upacara khusus diselenggarakan di dalam bait suci di bumi untuk membersihkannya dari dosa Dikenal sebagai Hari Pendamaian, perayaan tahunan ini digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah terakhir Tuhan untuk membersihkan dosa dari alam semesta.

Upacara ini dilakukan di musim gugur dan melibatkan imam besar yang memasuki Bilik Maha Kudus Begitu pentingnya upacara khidmat ini sehingga Tuhan memperingatkan Musa, “Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian” (Imamat 16:2).

Pembersihan bait suci melibatkan dua jenis persembahan: “Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel” (ayat 7, 8).

Kambing Tuhan dikorbankan, dan sebagian darahnya dibawa masuk ke dalam Bilik Maha Kudus “di balik tirai” dan dipercikkan langsung “Ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu” (ayat 15) di hadapan hadirat Tuhan Dengan melakukan itu, darah yang melambangkan darah Kristus, melunasi tuntutan akibat pelanggaran akan hukum Tuhan, sebuah salinan dari apa yang terdapat di bawah tutup pendamaian.

Imam besar kemudian dengan penuh hormat mundur dari Bilik Maha Kudus hingga ia memasuki pelataran, di mana ia meletakkan sebagian darah pada tanduk-tanduk mezbah, dengan demikian ia menyelesaikan tugasnya dalam melakukan pendamaian bagi bangsa itu.

Kambing Azazel

Lalu apakah tujuan dari kambing yang kedua, Azazel, yang disebut “kambing hitam?” Ketika imam besar keluar dari bait suci, ia secara simbolis membawa ke atas dirinya seluruh dosa yang telah mengotori bait suci Pada titik ini, ia telah “mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah” (ayat 20). Kini ia mendekati si kambing Azazel. “Dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu” (ayat 21).

Seluruh dosa yang telah mencemari bait suci kini dipindahkan ke atas Azazel, yang kemudian dibawa menjauhi umat Tuhan dan ke padang belantara, di sana ia mati (Beberapa tradisi mengatakan bahwa kambing Azazel diikatkan ke sebuah pohon dan dibiarkan dimangsa binatang buas ) Dengan cara ini, Bait suci dibersihkan dari dosa dan siap untuk melayani jemaat untuk tahun berikutnya.

Lalu, siapa atau apakah yang dilambangkan oleh kambing Azazel itu? Sebagian orang percaya bahwa setiap makhluk yang menanggung dosa tentulah melambangkan Kristus, karena “ia menanggung dosa banyak orang” (Yesaya 53:12) Memang benar bahwa Yesus menanggung dosa-dosa kita, namun konteks dalam Imamat 16 dan ayat-ayat lainnya menunjukkan bahwa si kambing Azazel ini tidak melambangkan Yesus Sementara Kristus dikorbankan bagi dosa-dosa kita, kambing Azazel tidak dikorbankan, melainkan dibawa keluar ke padang belantara Kambing ini tidak menjadi penanggung dosa umat melainkan membawa pergi dosa.

Selanjutnya, kambing Azazel tidak disembelih sebagai sebuah korban, maka kambing ini tidak membersihkan bait suci atau jemaat, karena “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Ibrani 9:22) Sesungguhnya, bait suci dibersihkan oleh darah dari kambing Tuhan sebelum imam besar bahkan mendekati si kambing Azazel.

Kambing Azazel sesungguhnya melambangkan Setan, yang tidak menanggung, tidak membayar, dosa-dosa kita Kambing Tuhan, yang dikorbankan, melambangkan Yesus, yang mengambil dan membayar dosa-dosa kita Setan akan dihukum, seperti juga orang- orang berdosa yang tidak bertobat lainnya (Wahyu 20:12-15), karena dosa-dosanya, yang akan meliputi tanggung jawab atas keberadaan dosa itu sendiri dan karena menggoda manusia untuk berbuat dosa.

Tuhan akan menuntut Setan bertanggung jawab telah memperkenalkan dosa ke dalam alam semesta-Nya yang sempurna, yang dinyatakan dalam perlambangan pemindahan dosa kepada kambing Azazel pada Hari Pendamaian Suatu hari, keadilan terakhir akan dilaksanakan, ketika Tuhan menghapuskan musuh umat-Nya dari usaha mencobai atau melecehkan mereka lagi.

Penghapusan Dosa Terakhir

Hari Pendamaian juga menyatakan tiga fase penghakiman Tuhan terhadap dosa. Fase pertama berkenaan dengan mereka yang mengaku sebagai pengikut-pengikut Tuhan—secara simbolis, umat Israel Ketika imam besar memasuki Bilik Maha Kudus, ia mencari pendamaian bagi mereka yang menunggu di luar Pada saat yang khidmat ini, umat Tuhan “merendahkan diri dengan berpuasa” (Imamat 16:31) Orang-orang berdosa yang tidak bertobat sesungguhnya dihakimi di masa berikutnya; sebagaimana Alkitab menjelaskan: “Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi” (1 Petrus 4:17).

Tiga Fase Penghakiman Terakhir: 1. Penghakiman bagi umat Tuhan 2. Penghakiman seribu tahun di surga 3. Pelaksanaan penghakiman: Pembinasaan seluruh dosa dan orang- orang berdosa yang tidak bertobat

Fase kedua adalah selama pembuangan kambing Azazel ke padang belantara, yang melambangkan pemenjaraan Setan selama seribu tahun di bumi yang tandus setelah kedatangan Kristus yang kedua kali “Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya” (Wahyu 20:1, 2).

Pada masa ini, orang-orang yang selamat berada di surga Rasul Yohanes “melihat takhta-takhta dan orang- orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi” (Wahyu 20: 4), dan “mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya” (Wahyu 20: 6) Penghakiman oleh orang-orang yang selamat mengizinkan mereka untuk meninjau bagi diri mereka sendiri bagaimana Tuhan menentukan siapa yang selamat dan siapa yang hilang Seluruh pertanyaan mereka akan dijawab, dan umat Tuhan akan menjadi puas dengan keputusan-keputusan-Nya.

Fase terakahir penghukuman dinyatakan oleh Hari Pendamaian adalah “fase penghukuman,” ketika api menghukum dan membinasakan orang-orang jahat dan membersihkan bumi Sama seperti Azazel untuk selama- lamanya dikeluarkan dari perkemahan, demikianlah juga dosa akan dibuang untuk selama-lamanya dari alam semesta “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu Lalu dibuka semua kitab Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api Itulah kematian yang kedua: lautan api Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Wahyu 20:11–15).

Bait Suci dan Penghakiman

Pelayanan bait suci menunjuk ke depan kepada pekerjaan Kristus bukan saja di bumi melainkan juga di surga Perhatikan bagaimana Alkitab menggambarkan pelayanan Yesus di surga: “Menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu” (Ibrani 9:22, 23).

Hari Pendamaian menunjuk ke depan kepada penghapusan catatan dosa-dosa Intinya, pekerjaan pembersihan adalah sebuah pekerjaan penghakiman atas setiap orang yang menuntut darah Anak Domba Allah Pemeriksaan seperti itu haruslah terjadi sebelum kedatangan Kristus, karena pada saat kedatangan-Nya, Ia akan “membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Wahyu 22:12).

Sesungguhnya, dalam Alkitab bahasa penghakiman berhubungan dengan bait suci dan keduanya adalah penting dalam nubuatan Kitab seperti Yehezkiel, Daniel, dan Wahyu sering berbicara tentang bait suci dan sebuah penghakiman di masa depan.

Daniel sang nabi berbicara tentang sebuah penghakiman di dalam konteks sebuah kekuasaan palsu yang akan bangkit dan mengucapkan “perkataan yang menentang” melawan Tuhan (Daniel 7:8) Tuhan menyatakan kepada peristiwa penghakiman yang akan terjadi ketika “Takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya” (ayat 9) Kemudian, “Seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab- kitab” (ayat 10) Barulah setelah penghakiman berlangsung di dalam ruang takhta Tuhan Allah maka kekuasaan yang bangkit melawan Tuhan ini—apa yang disebut dalam Wahyu 13 sebagai “binatang itu”—akan dibinasakan Daniel menjelaskan bahwa “binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar” (Daniel 7:11).

Antara saat Yesus naik ke surga setelah kebangkitan- Nya, menjadi Imam Besar kita (Ibrani 7:25), dan saat kembali-Nya ke bumi, Alkitab meramalkan bahwa sebuah kekuasaan murtad di bumi akan berusaha untuk mengalihkan perhatian dari pekerjaan penting Kristus di dalam bait suci surgawi Meskipun berfungsi sebagai ilustrasi sementara bagi bangsa Israel, bait suci di bumi masih memegang peranan penting bagi jemaat Tuhan di setiap zaman—dan khususnya saat ini di akhir zaman.

Ringkasan

Hari Pendamaian mengajarkan kepada kita kebenaran-kebenaran penting tentang kematian dan pelayanan Yesus demi orang-orang berdosa. Upacara tahunan ini membawa pikiran orang-orang percaya kepada peristiwa-peristiwa terakhir dari pertentangan besar antara Kristus, Anak Domba Allah, dan Setan, si kambing Azazel. Upacara ini menjelaskan penyucian terakhir alam semesta dari kehadiran dosa yang beracun dan tentang mereka yang menolak untuk bertobat dan menyambut keselamatan di dalam Kristus. Tetapi tahukan Anda bahwa Alkitab sesungguhnya telah meramalkan kapan penghakiman ini dimulai? Pada bagian berikut, kita akan menetapkan waktunya, sebuah jawaban yang terdapat di dalam nubuatan waktu Alkitab yang terpanjang.

Apakah Anda rindu mempelajari lebih dalam tentang rencana besar Tuhan di dalam pelayanan Bait Suci? Pekabaran ini akan membuka mata Anda terhadap konflik besar antara yang baik dan yang jahat serta rencana Tuhan untuk memberantas dosa dari hidup kita dan alam semesta untuk selamanya. Dapatkan majalah Sebuah Rancangan Ilahi di sini:  https://afindostore.com/product/majalah-sebuah-rancangan-ilahi/


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *