MENJADI PEMENANG

PENGGALLAH TANGAN KANANMU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka” Matius 5:30.

Kata-kata ini adalah kata-kata yang aneh, dan kata-kata ini datangnya dari Yesus. Apakah kira-kira yang Dia maksudkan dengan kata-kata ini?

Selama berabad-abad, beberapa orang Kristen telah mengikuti kata-kata itu secara literal. Pada awal abad ketiga, seorang pejabat gereja Origen, yang karena bergumul untuk mengendalikan desakan seksualnya, kemudian mengebiri dirinya sendiri. Dan kejadian-kejadian yang lainnya, yang karena berpikir bahwa mereka sedang mengikuti Yesus, telah memenggal bagian-bagian dari tubuh mereka sendiri.

Namun pemikiran semacam itu semuanya salah. Yesus adalah seorang Penyembuh, bukan seorang pemutilasi; Dia menciptakan para pria dan wanita dengan keutuhan tubuh, pikiran dan jiwa. Agama yang benar meluaskan pengalaman kita, bukan memotongnya.

Konteks itu dapat membantu kita untuk mengerti apa yang Yesus maksudkan. Dia sedang menyampaikan khotbah yang terkenal di atas bukit, dan enam kali Dia mengatakan, “Engkau sudah mendengar apa yang telah diucapkan. . . Namun Aku berkata kepadamu.” Di dalam setiap kasus Dia menggunakan peraturan hukum dari buku Perjanjian Alam dan meningkatkan bagian-bagiannya lebih tinggi lagi.

Di dalam Matius 5:27-30 Dia mengutip hukum yang ketujuh dari Sepuluh Hukum, yang melarang perzinahan. Dia meluaskan cakupan hukum itu, dengan menunjukkan bahwa dengan melihat seorang perempuan dengan bernafsu, itu berarti telah berzinah. Kemudian Dia mengatakan, “Jika matamu yang kanan menyebabkan engkau berdosa, cungkillah dan buanglah itu. . . Jika tanganmu yang kanan menyebabkan engkau berdosa, penggallah dan buanglah.” Itu artinya, apa pun yang menuntun kita untuk melakukan dosa, tidak peduli berapa besarnya kita menyukainya, haruslah dikeluarkan dari dalam kehidupan kita.

Apakah ini radikal? Ya, tetapi ini adalah masalah hidup atau mati. Seekor serigala atau anjing hutan yang terjebak dalam perangkap akan rela memutuskan kakinya demi untuk menyelamatkan hidupnya. Dan Aron Alston, seorang pendaki tunggal di Canyonlands National Park, Utah, bulan April 2003, menghadapi pilihan yang mengerikan. Dengan tidak sengaja dia menarik lepas sebuah batu yang sudah goyang berbobot 800 pon (400 kg), dan menghimpit dia di sebuah jurang dangkal yang sempit. Pada hari keenam sejak kejadian itu dia mulai kehilangan kesadaran, Ralston kemudian mengambil jalan satu-satunya—dia memenggal tangannya dengan menggunakan pisau lipat yang tumpul.

Radikal; tetapi dia memilih kehidupan di atas kematian.

Kita juga harus membuat pemutusan yang radikal terhadap setiap kebiasaan yang kita sukai, yang mungkin dapat menghimpit kita kepada kematian. Apakah Anda terdaftar sebagai anggota dalam pornografi internet? Putuskan—putuskan internet itu. Keluarkan alat komputer itu dari kamarmu, keluar dari rumahmu. Kebiasaan apa pun yang menjadi penghalang dari jalan keselamatan, buanglah—penggallah tangan kananmu.

Kasih karunia memanggil kita untuk menggunakan ukuran-ukuran yang radikal.

Ps. William G. Johnsson – Hati yang Berlimpah Kasih Karunia, hlm. 117

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *