PURI BILTMORE

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada tahun 1888, George Washington Vanderbilt, usia 26 tahun pada saat itu, mengunjungi Smoky Mountains of North Carolina bersama ibunya.  Dia sangat menyukai pemandangan dan iklim di tempat ini sehingga dia memutuskan untuk membangun rumah musim panas di daerah tersebut.  Namun, ini bukan rumah musim panas biasa.  Ide George adalah meniru gaya rumah peristirahatan di Eropa.

 “Rumah musim panas” nya selesai pada tahun 1895, berisi 250 kamar dan luasnya 175.000 kaki persegi.  Meja ruang makannya sendiri bisa menampung 64 tamu.  Agar perkebunan itu mandiri, George merancang ekosistem kehutanan, membuat peternakan unggas, peternakan sapi, peternakan babi, dan perusahaan susu.  Perkebunan itu adalah juga desa tersendiri dan bahkan dilengkapi dengan sebuah gereja.

 Pada tahun 1898, saat berada di Paris, George menikahi seorang wanita muda bernama Edith.  Pada tahun 1912, dia dan Edith sempat memesan tiket kapal Titanic tetapi dibatalkan karena firasat ibu Edith.  Namun, sudah terlambat bagi mereka untuk menurunkan pelayan dan bagasi mereka dari kapal;  keduanya hilang saat Titanic tenggelam.

 George menghabiskan pendapatan tahunannya untuk pemeliharaan rumah kolosalnya, dan mulai menghabiskan warisannya yang sangat besar.  Beberapa ruangan yang dibangun di rumah ini tidak pernah selesai seluruhnya.  Setelah kematiannya yang tak terduga pada tahun 1912, janda George, Edith, menjual sebagian besar tanah di sekitar perkebunan kepada Dinas Kehutanan Amerika Serikat dengan harga $5 per acre hingga hanya tersisa 12.500 acre dari total 125.000 luas semula.  Pada tahun 1963, perkebunan ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark, dan saat ini masih menjadi rumah terbesar di Amerika Serikat.

 Teman-teman, apakah Anda ingin tinggal di rumah yang indah?  Yesus sedang mempersiapkan rumah yang paling indah bagi mereka yang mengasihi Dia — lebih besar dari rumah mana pun yang pernah dibangun di bumi ini.  Kita bahkan tidak bisa membayangkan betapa indahnya itu nantinya.  Dan yang istimewa dari semuanya, kita akan bersama Tuhan kita, tidak pernah lagi terpisah.  Apakah Anda siap?  Dia memiliki rumah besar untukmu.

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Yohanes 14:1-3

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *