RAHASIA KEMENANGAN DALAM KEHIDUPAN ROHANI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Pertanyaan ini seringkali diajukan, seputar rahasia kemenangan dalam kehidupan rohani atau keagamaan.

Mengapa tidak ada lebih banyak kuasa di dalam gereja? Mengapa tidak ada lebih banyak kesalehan?

dua hukum yang diabaikan

Alasannya adalah, isyarat Firman Allah tidak dituruti dalam kebenaran; Allah tidak dikasihi melebihi segalanya, dan tidak mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ini meliputi segala bidang.

Di atas dua perintah ini bergantung semua hukum dan kitab para nabi. Biarlah dua persyaratan Allah ini dipatuhi secara tegas, dan tidak ada perselisihan di gereja, tidak ada nada ketidakselarasan dalam keluarga.

Bagi banyak orang, pekerjaan itu terlalu dangkal. Penampilan-penampilan luar menggantikan pekerjaan kasih karunia dalam hati. 

Teori kebenaran telah menobatkan pikiran, tetapi bait suci jiwa tidak dibersihkan dari berhala-berhalanya.

Ketika perintah masuk ke dalam hati dan pikiran Paulus, ia berkata, “Dosa bangkit kembali dan aku mati.” Di zaman penuh dengan kepura-puraan ini ada banyak pertobatan yang pura-pura.

mati bagi diri

Pengakuan dosa yang benar, kesedihan hati yang sungguh-sungguh karena kejahatan, mati bagi diri sendiri, perjuangan setiap hari mengalahkan cacat tabiat, dan kelahiran baru ini semua, digambarkan sebagai barang lama, yang kata Paulus telah berlalu, dan segala sesuatunya menjadi baru.

Pekerjaan seperti itu banyak yang tidak mengetahuinya. Mereka mengukir kebenaran di dalam hati alamiahnya, dan kemudian sebagaimana sebelumnya, memperlihatkan pembawaan karakter yang tidak menyenangkan sama sekali.

Tanamlah pohon yang baik, dan buah-buah yang baik akan dihasilkan. Pekerjaan Roh Allah pada hati itu penting bagi kesalehan.

Itu harus diterima ke dalam hati mereka yang menerima kebenaran, dan menciptakan di dalamnya hati yang bersih, sebelum salah satu dari mereka menuruti perintahNya dan menjadi para pelaku Firman Allah.

alkitab sebagai standar hidup

Alkitab tidak dipelajari sebanyak seharusnya; dan lebih lagi bahwa Alkitab tidak dijadikan sebagai standar atau aturan hidup.

Kalau saja aturan-aturannya dituruti dengan bersungguh-sungguh dan dijadikan dasar tabiat, maka akan ada kesetiaan maksud yang tidak akan mendapat pengaruh berarti dari spekulasi bisnis mana pun atau hal-hal duniawi mana pun.

Satu karakter yang demikian terbentuk, dan didukung oleh Firman Allah, akan tahan terhadap masa pencobaan, kesulitan dan bahaya.

Kata hati harus dicerahkan, dan kehidupan yang disucikan oleh kasih kepada kebenaran yang diterima ke dalam hati, sebelum pengaruh itu menyelamatkan dunia.

Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Yohanes 3:5.

-Suara Hati Nurani, Hlm. 45-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *