MEMENANGKAN KEMBALI YANG TERSESAT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Jika engkau bersedih karena para tetangga atau teman melakukan kesalahan, apakah Anda punya kerinduan untuk memenangkan kembali orang tersebut supaya tidak tersesat.

Bilamana mereka disadari atau tidak, mulai untuk menyakiti diri mereka sendiri, dan jika mereka berlebihan dalam melakukan kesalahan, ikuti aturan Alkitab.

“Beritahukan kesalahannya antara kau dan dia saja.”

dekati dengan lembut

Saat engkau mendekati orang yang kau anggap melakukan kesalahan, usahakan melakukannya dengan lembut dan rendah hati karena kemarahan seorang manusia tidak dapat menerima kebenaran Allah.

Yang melakukan kesalahan hanya dapat disadarkan dengan roh kelemahlembutan dan dengan hati-hati dan kasih.

Berhati-hatilah dengan sikapmu. Hindari segala sesuatu dalam pandangan atau sikap, kata atau nada suara, yang menunjukkan kesombongan atau kepuasan diri.

Jagalah dirimu dari kata atau pandangan yang akan mengangkat diri atau menyampaikan kebaikan dan kebenaranmu dalam memperlihatkan kesalahan mereka.

Berhati-hatilah terhadap pendekatan paling buruk yakni menghina, sikap menguasai, atau jijik.

doakah dulu sebelum bertindak

Dengan sikap hati-hati hindari setiap sikap marah, dan meskipun engkau menggunakan kesederhanaan dalam berbicara, namun hendaknya tidak ada celaan, tidak ada tuduhan yang mencemooh, tidak ada tanda memanasnya hati, tetapi dari kasih yang bersungguh-sungguh.

Di atas semuanya, biarlah tidak ada bayang-bayang kebencian atau maksud buruk, tidak ada kedengkian atau ekspresi masam.

Ingatlah bahwa keberhasilan menegur itu sangat tergantung pada sikap penyampaiannya.

Jangan abaikan doa yang bersungguh-sungguh agar engkau boleh memiliki pikiran yang rendah hati dan agar para malaikat Allah dapat bekerja ke atas hati yang sedang engkau coba raih dan melunakkannya dengan kesan surgawi, sehingga usahamu tidak sia-sia.

langkah akhir

Barangkali engkau berkata, “Aku tidak berbicara kepada siapa pun sampai saya begitu terbebani sehingga tidak sanggup menahan diri.” Apakah yang telah membebanimu?

Apakah itu kelalaian biasa dari tugasmu sendiri dari yang diperintahkan Tuhan? Engkau berada di bawah hukuman dosa karena engkau tidak pergi memberitahukan kesalahan mereka.

Kadang-kadang teguran paling halus dan lembut tidak memberikan efek yang baik. Kalau begitu masalahnya, berkat yang engkau ingin agar orang lain terima dengan menempuh jalan yang benar, berhenti melakukan yang salah dan belajar melakukan yang baik, akan kembali kepada dirimu sendiri.

Jika orang bersalah terus dalam dosa, perlakukan mereka dengan baik dan langkah terakhir adalah biarkan mereka di tangan Bapa surgawimu.

Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Matius 18:15.

 

-Suara Hati Nurani, Hlm. 44-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *