Francis Jane Crosby (juga dikenal sebagai Fanny Crosby) menulis beberapa himne paling populer yang pernah ditulis. Di antaranya adalah “Selamat Di Lengan Yesus” โJaminan Berkat Tuhan Janjiโ, โTuhan S’lalu Pimpoin Akuโ, โMuliakan Allahโ, โJanganlah Lewatkan Aku,โ โPandanglah Yesus ya Bapaku,โ dan โBawalah Aku Yesus Dekat Ke Salib.โ Bagi banyak orang, hal yang paling luar biasa tentang dia adalah bahwa dia telah melakukannya meskipun dia buta. Dia hanya bisa melihat selama enam minggu pertama hidupnya.
Lahir di Putnam County, New York, Crosby jatuh sakit dalam waktu dua bulan. Sayangnya, dokter keluarga sedang pergi, dan pria lainโberpura-pura menjadi dokter bersertifikatโmengobatinya dengan mengoleskan tapal panas ke matanya. Penyakitnya akhirnya mereda, tetapi perawatan itu membuat Fanny buta. Beberapa bulan kemudian, ayah Crosby meninggal. Ibunya terpaksa mencari pekerjaan sebagai pembantu untuk menghidupi keluarga, dan Fanny sebagian besar dibesarkan oleh neneknya yang seorang Kristen.
Puisi pertamanya, yang ditulis pada usia 8 tahun, menggemakan penolakan seumur hidupnya untuk mengasihani dirinya sendiri, dia menulis:
Meskipun aku tidak bisa melihat
Aku memutuskan bahwa di dunia ini
Aku akan berpuas hati
Begitu banyak berkat ku nikmati
Yang tidak orang lain dapati!
Untuk menangis atau berduka karena aku buta
Aku tak akan melakukannya!
Sementara dia senang menulis puisi, kesukaannya yang sejati adalah menghafal Alkitab. Dia rata-rata bisa menghafal lima pasal dalam seminggu, dan sebelum usia 18 dia bisa menghafal kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Amsal, Kidung Agung, Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan banyak ayat dari kitab Mazmur.
Sesaat sebelum ulang tahunnya yang kelima belas, Crosby dikirim ke Institut Tunanetra New York yang baru didirikan, yang akan menjadi rumahnya selama 23 tahun, 12 tahun sebagai siswa dan 11 tahun sebagai guru. Dia unggul dalam studinya, dan tidak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan nama untuk dirinya sendiri. Pada usia 23 dia berpidato di Kongres Amerika dan berteman dengan presiden.
Pada tahun 1858 ia menikah dengan sesama mahasiswa Institut Tunanetra, Alexander van Alstyne, yang dianggap oleh banyak orang sebagai organis terbaik New York.
Dia adalah seorang Kristen yang taat dan menulis banyak musik untuk himne Crosby. Sering kali, musisi datang kepadanya untuk meminta lirik. Suatu hari komposer William Doane mampir ke rumahnya untuk berkunjung, memohon padanya untuk memasukkan beberapa kata ke lagu yang baru saja dia tulis dan yang akan dia tampilkan di kebaktian Sekolah Minggu yang akan datang. Satu-satunya masalah adalah keretanya ke kebaktian akan berangkat dalam 35 menit. Dia duduk di depan piano dan memainkan lagunya.
“Musik Anda mengatakan, ‘Selamat di Lengan Yesus,'” kata Cosby, dan dengan itu dia dengan cepat menuliskan kata-kata pada himne itu dan berkata, “Bacalah di kereta; dan cepatlah, kamu tidak ingin terlambat!โ Himne itu menjadi salah satu lagunya yang paling terkenal.
Dia bisa menulis himne yang sangat rumit dan menggubah musik dengan struktur yang lebih klasik, tetapi dia lebih suka menulis syair yang sederhana dan menyentuh hati yang dapat digunakan untuk penginjilan. Dia terus menulis puisi sampai kematiannya, sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke sembilan puluh lima. โBiarlah aku sabar sampai Engkau datang, sampai terbitlah fajar di pantai surga terangโ adalah bait terakhirnya.
Meskipun selama hidupnya, Fanny Crosby telah menulis hanpir 9000 lirik lagu, namun penghasilannya dari lagu-lagu tersebut sangat sedikit. Hal ini disebabkan sifat royalty saat itu yang hanya diberikan kepada komposer lagu dan tidak kepada penulis lirik. Dia hanya dibayar putus 1 atau 2 dollar per lirik. Sepanjang hidupnya dia tidak pernah memiliki rumah sendiri dan hanya tinggal di rumah-rumah sewa. Namun demikian Fanny tidak pernah mempersoalkan hal tersebut dan mengganggap tujuannya menulis lirik adalah untuk memenangkan jiwa orang-orang bagi Kristus.
Suatu kali ada pendeta yang menaruh rasa iba pada Fanny. Dia berkata,โ Sungguh kasihan. Yang Maha kuasa melimpahkan bakat yang berlimpah-limpah pada Anda, tetapi tidak memberikan penglihatan pada Anda.โ
Fanny langsung menjawab, โJika aku bisa dilahirkan lagi, saya akan mengajukan permintaan agar dilahirkan dalam keadaan buta.โ
โLho, mengapa begitu?โ Tanya hamba Tuhan dengan kaget.
โKarena saat saya sampai di Surga nanti, saya ingin yang pertama kali saya lihat adalah Juruselamat saya.โ
Fanny Crosby telah melakukan banyak karya besar dalam masa hidupnya yang panjang. Kegelapan tidak menghalanginya untuk menciptakan puisi dan lirik lagu yang indah serta berjuang untuk misi membantu pendidikan untuk orang buta sepertinya. Dia meninggal dalam usia 95 tahun pada tanggal 15 Februari 1915. Di batu nisannya tertulis:โ Ny. Fanny: Dia telah Melakukan Apa yang Dia Mampu.โ